Belajar & Berbagi

Menuju taubat sejati

Posting by Adya's 12.19.2010

Sahabat sekalian, jika jauh di dalam qalbu anda sudah ada ada kebutuhan untuk mencari Allah, ingin tenteram, ingin mengetahui agama lebih baik, atau gelisah mencari kesejatian, maka ketahuilah bahwa Allah masih berkenan memanggil anda untuk bertaubat.

Taubat sesungguhnya merupakan panggilan Allah. Manusia sama sekali tidak bisa membuat dirinya sendiri ingin bertaubat. Allah sendirilah yang menumbuhkan keinginan bertaubat di dalam kalbu anda.

Sebagaimana firman-Nya:

“Kemudian Tuhan memilihnya, maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk.” (QS 20:122)

“Barangsiapa menghendaki (kebaikan bagi dirinya) niscaya dia mengambil jalan kepada Tuhannya. Dan kamu tidak akan mempu menempuh jalan itu kecuali bila dikehendaki Allah.” (QS. 76:29-30)

“…Bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus. Dan kamu tidak dapat mengendaki (menenempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. 81: 28-29)



Keinginan Taubat

Keinginan taubat itu timbul karena dipilih-Nya. Maka dari itu, jika sekarang dalam hati anda mulai tumbuh kegelisahan makna hidup, atau keinginan kembali kepada-Nya, mulai timbul keinginan akan ketentraman bersama-Nya, mulai ingin mencari jalan-jalan yang mendekatkan diri kita kepada-Nya, Itu adalah panggilan-Nya. Maka sambutlah panggilan-Nya itu.

Jika kemudian mulai tumbuh perilaku kita yang ‘mencari jejak-Nya’, seperti mencari-cari pengajian yang baik, mencari-cari bahan di internet, mulai mencari-cari buku tentang Tuhan dan agama, maka syukurilah. Ini berarti bahwa Dia masih mengingat anda. Dia masih memanggil anda untuk mendekat, untuk pulang kepada-Nya. Dia masih menghendaki anda kembali kepada-Nya. Allah sendirilah yang menumbuhkan keinginan ini dalam hati anda.

Oleh karena itu, janganlah kita sia-siakan kesempatan ini. Jangan abaikan panggilan-Nya ini. Jangan sampai dia merasa panggilan-Nya kita abaikan. Karena sebagaimana kita pun, jika orang yang kita harapkan terus mengabaikan kita, lama-kelamaan kita pun akan melupakan orang itu. Camkanlah, bahwa tidak setiap orang akan dipanggil-Nya. Tidak setiap orang terpilih untuk ditaubatkan-Nya. Sangat sedikit orang yang ditumbuhkan keinginan untuk mulai mencari Allah di dalam hatinya.

Perhatikanlah, bahwa amat banyak orang mencari pengajian dengan niat mencari kawan, mencari kelompok, mencari pengakuan orang lain sebagai ‘orang pengajian’, mencari ketentraman sesaat, meniti karir di partai politik, mencari hapalan dan pengetahuan ayat, mencari bahan diskusi, dan sebagainya. Sangat sedikit, sekali lagi sangat sedikit, orang yang benar-benar mencari pemahaman akan hakikat hidup maupun kesejatian (Al-Haqq).

Jika kita tidak mau bertaubat, tidak mengindahkan panggilan-Nya itu, maka kita termasuk orang yang zalim. Definisi ‘zalim’, menurut Al-Qur’an, adalah tidak mau bertaubat.

“Dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. 49:11)

Jika panggilan-Nya ini kita abaikan, maka kita akan semakin berputar-putar saja di dunia ini, dan kalbu kita akan semakin buta saja. Oleh karena itu, akan semakin susah sajalah kita memperoleh petunjuk-Nya, ketika kalbu kita menjadi buta.

“Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS 20:124)

“Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta adalah qalb-qalb (quluubun) yang ada di dalam dada.” (QS 22:46)



Apakah ‘Taubat’ ?

Apakah ‘taubat’ itu? Taubat bukanlah istighfar. Hanya semata mengucapkan ‘astaghfirullah’, walaupun seribu kali, bukanlah taubat. Sebagaimana qur’an mengatakan,

“Karena itu beristighfarlah kepada-Nya, kemudian bertaubatlah kepada-Nya” (QS. 11:61).

Maka, dari ayat di atas, jelas nampak bahwa Istighfar dan taubat adalah dua hal yang berbeda.

Kata ‘taubat’ berasal dari kata ‘taaba’, artinya ‘kembali’. Taubat adalah sebuah ‘keinginan’, kegandrungan, kebutuhan akan Allah, maupun segala yang dapat membuat kita lebih mengenal-Nya. Oleh karena itu, landasan taubat adalah mencari Allah, mencari kesejatian, mencari hakikat kehidupan ini. Orang bisa saja mengucap istighfar ribuan kali sehari, tapi sama sekali tidak bertaubat.

Orang bisa zikir ribuan kali, dengan niat supaya cerdas, supaya sakti, supaya bisa mengobati, supaya karir bagus, supaya lulus ujian, macam-macam. Rajin shalat malam, supaya berwajah cerah dan cantik. Rajin puasa, supaya sehat, supaya tidak gemuk. Di mana Allahnya? Mungkin Allah kita tempatkan nomor dua atau tiga.

Maka dari itu, pertama sekali, kita murnikan niat kita dahulu. Kita niatkan semuanya hanya untuk kembali kepada-Nya (taubat), supaya semakin diberi-Nya petunjuk bagaimana taubat yang benar itu. Supaya diajari-Nya hakikat kehidupan ini.

Junjungan kita Rasulullah Muhammad Saw mengucapkan do’a berikut ini, yang dibaca setiap kali Beliau selesai berwudhu:

“Allahummaj’alni minat-tawwabiin, waj ‘alni minal muthahhiriin.”

“Ya Allah, jadikan hamba termasuk ke dalam ‘At-Tawwabiin’ (mereka yang bertaubat), dan jadikan hamba termasuk ke dalam ‘Al-Muthahhiriin’ (mereka yang disucikan).”

Bahkan Rasulullah Saw pun masih memohon kepada Allah untuk dimasukkan ke dalam golongan orang yang bertaubat. Bukankah Rasulullah telah suci, bebas dosa, dan telah dijamin surga oleh Allah ta’ala?



Makna ‘Zalim’

Jika kita tidak kembali kepada Allah (taubat), maka termasuk ke dalam golongan orang-orang yang zalim. Definisi ‘zalim’, menurut Al-Qur’an, adalah tidak mau bertaubat.

“Dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. 49:11)

Padahal, Allah tidak akan pernah memberikan petunjuk-Nya kepada orang-orang yang zalim. Ketegasan-Nya ini diulang berkali-kali dalam Al-Qur’an, sebagai peringatan supaya kita benar-benar memperhatikan hal ini.

“Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (2:258)”

“Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (5:151)

Demikian pula kalimat yang sama bisa kita temukan pada Q.S. 6:144, 9:19, 9:109, dan 28:50.

Maka dari itu, jika kita tidak bertaubat, tidak berusaha kembali kepadaNya, maka kita akan semakin sesat saja. Bahkan hal ini ditegaskanNya bahwa ia akan menyesatkan mereka yang zalim.

“Dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim (14:27).”

Jika kita tidak bertaubat, kembali pada Allah, maka sudah barang tentu akan semakin jauh saja kita dari petunjuk-Nya. Hidup kita pun dengan sendirinya akan terlempar-lempar dari satu masalah ke masalah yang lainnya saja, jauh dari petunjuk-Nya.



Implikasi Ke’Mahapengampun’an Allah

Kita mengetahui bahwa Allah Maha Pengampun. Tapi, Maha Pengampun terhadap siapa?

“Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal shaleh, kemudian tetap di jalan yang benar.” (QS. 20:82).

Allah Maha Pengampun pada yang bertaubat (saja). Jika kita bertaubat, kembali kepada-Nya, maka barulah asma ‘Maha Pengampun’ ada implikasinya terhadap kita. Jika kita misalnya dikenal sebagai orang yang pemaaf, tentu sifat pemaaf kita tidak ada implikasinya terhadap orang yang tidak kita kenal. Jadi, kepemaafan kita berlaku pada orang tertentu saja, tidak dengan sendirinya pada semua orang.

Demikian pula Allah. Dia Maha Pengampun (hanya) kepada mereka yang bertaubat. Kepada yang tidak bertaubat, walaupun dia dikenal dengan Maha Pengampun, tentunya tidak ada hubungannya. Ke-Maha Pengampunan-Nya tidak ada implikasinya sama sekali kepada mereka yang tidak bertaubat, kepada mereka yang tidak berusaha kembali kepada-Nya.

Jika kita hanya istighfar saja, maka belum tentu Allah Maha Pengampun kepada kita. Tapi jika kita bertaubat, kemudian memperbaiki diri, maka Allah Maha Pengampun kepada kita. Taubat –harus– diikuti dengan memperbaiki diri, supaya taubat kita diterima oleh-Nya.

Demikianlah yang kita lihat pada ayat-ayat berikut ini:

“Maka barangsiapa bertaubat sesudah melakukan kejahatan dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. 5:39)

“Kecuali orang-orang yang bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS 24:5)

“Barangsiapa yang berbuat kejahatan diantara kamu karena kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS 6:54)



Jalaluddin Rumi tentang Taubat

Sebagai penutup tulisan tentang taubat, mari kita hayati penggalan puisi hasil fana Jalaluddin Rumi di bawah ini:

Jika engkau belum mempunyai ilmu, hanyalah prasangka,
maka milikilah prasangka yang baik tentang Tuhan.

Begitulah caranya!

Jika engkau hanya mampu merangkak,
maka merangkaklah kepada-Nya!

Jika engkau belum mampu berdoa dengan khusyuk,
maka tetaplah persembahkan doamu
yang kering, munafik dan tanpa keyakinan;
karena Tuhan, dengan rahmat-Nya
akan tetap menerima mata uang palsumu!

Jika engkau masih mempunyai
seratus keraguan mengenai Tuhan,
maka kurangilah
menjadi sembilan puluh sembilan saja.

Begitulah caranya!

Wahai pejalan!
Biarpun telah seratus kali engkau ingkar janji,
ayolah datang, dan datanglah lagi!

Karena Tuhan telah berfirman:
“Ketika engkau melambung ke angkasa
ataupun terpuruk ke dalam jurang,
ingatlah kepada-Ku,

karena Aku-lah jalan itu.”

Wallahu ‘alam, Semoga bermanfaat.

Update status setan

Posting by Adya's 10.01.2010

Hai ..Jumpa lagi ,..kejutmu aku tersentak benar-benar kaget
Hai ‘ rada kurusan ya” sambungku
Karantina rutin sebulan sahut sang setan acuh tak acuh sembari mengambil laptop diatas meja
“Belom dipasang modem tuh “kataku…
Dengan cekatan sang setan memasang modem ,dial-up online
Situs porno..? tanyaku penuh selidik sebab enggan mendekat malas rasa soalnya teman lama ini nampaknya kusut sekali
“Hmmm…. ‘Itu saja yang keluar dari mulutmu, tanpa ekpresi banget nih batinku
Facebook,twitter update status sebulan vakum kan he he he “candaku mengharap tawa teman lama
Tanpa menoleh sedikitpun dengan ekpresi marah “ Situs muslim ,..”jawab sang setan mendengus perlahan pandangannya tak lepas dari layar monitor
Tangannya serius memutar rol mouse
“Banyak juga..’sambung sang setan “apanya..?’tanyaku sambil garuk-garuk kepala tak mengerti
“Pengunjungnya lihat saja statisticnya” sial ..dengusmu tambah kesal saja
Sebulan dikarantina tambah banyak pekerjaan menumpuk,seandainya aku dikarantina setahun wah bisa hilang pekerjaanku,… terancam “rutuk sang setan
Sembari menutup laptop sang setan bangkit berjalan dan duduk disampingku mengambil micropon dan menyetel Dvd speaker aktif dinyalakannya kencang-kencang tanpa bisa kucegah
“Santai dulu saja dulu broo,..ayo kita bernyanyi ayolah happy dulu masih banyak waktu’’ajakmu sambil melantunkan lirik-lirik lagu
Bila terbesit dihatimu ingin berzinah itu rayuan setan
Bila terbesit dihatimu ingin berjudi itu nyanyian setan


Ehh ..Diam saja ayoo,..sambil tersenyum kuikuti juga setan bernyanyi ….”he he he setan terkekeh kekeh “ melihatku makin serius bernyanyi
“Ganti lagunya ya “katamu sambil tersenyum senang sambil mencari-cari Lagu pada kumpulan Dvd yang berserakan dirak
Dengan cekatan sang setan mengganti lagunya suara musik terdengar kencang sekali tapi sayang aku tak bisa mengikuti lirik-lirik lagunya pikiranku kacau konsentrasiku buyar pandanganku kabur …tuan setan kau dimana telingaku serasa tuli…tawa setan makin keras saja samar-samar kulihat sang setan beranjak pergi lamat-lamat masih kudengar tawanya pergi menjauh ,..sedikit demi pandanganku mulai jelas telingaku mulai mendengar dengan jelas normal kembali
Terdengar alunan lagu
Kenapa e kenapa berzinah itu haram karena e karena itu cara binatang
Kenapa e kenapa berjudi juga haram karena e karena merugikan orang
Kenapa semua yang asyik-asyik itu diharamkan kenapa semua yang enak-enak itu yang dilarang
Na na na na nana nana itulah perangkap setan umpannya ialah bermacam-macam kesenangan

Terbangun aku dari lelapku rupanya tetanggaku sedang asyik menyetel lagu bang Haji Rhoma irama sambil melirik jam didinding Astaqfirullah setengah enam sore aku belum shalat Ashar…!!

Sajadah tahajjud

Posting by Adya's

Pohon - pohon diam membisu dedaunan enggan menari
Serangga malamlah berdecak riuh rendah manyambut
Gelap merayapi, dingin mengiring malam
Syahdu terasa
Sajadah menghampar do’a menengadah
Cita sampaikanlah
Ridho harapan berhujung barokah
Tanbah larut dalam cengkramaMU
Syahdu …makin syahdu
Ingin selalu kucumbui kau malam
Tetes air mata taubatku mengaliri malam berjalan
Pintaku dalam rakaat tahajjud
Nafas-nafas tersengal berhiaskan zikir
Ya Azzawajalla taubatku lalaiku menggunung menjulang
Sampanku sudah mendekati dermaga labuh
Menjumpai asalku
Ya Azzawajjala airmata ini takkan sanggup menatapi Nar_MU
Membakar darah hati
Malam syahdu
Rindu aku rindu
Sampai malam malam penghabisan

lekang oleh waktu

Posting by Adya's

Terik siang merangas
Berjalan tak seiring,dimuka bunda berpayung sendiri
Tertatih jalanmu,terseok merayapi jalanan batu berdebu
Kenapa..?
Dulu kau dan bunda seiring berdampingan
Menahkodai sampan hidup didera gelombang pasang surut
Menantang sang bayu ujian tak bersahabat
Mengucur peluh dikopiah bututmu berlambang
Kenapa tak seiring lagi..
Langkahmu goyah mengejar mentari tersenyum manis merekah
Berjalan tatihmu memburu nafas
Laki-laki tua
Pulang,..

Dasar Setan

Posting by Adya's 9.28.2010

Anakku sebentar lagi kan datang waktu maghrib kau masuklah kedalam rumah cucilah kakimu ambillah wudhumu ayo kemari dekat dekat ayahmu sambil duduk mari kita lantunkan ayat-ayat suci sambil menanti azan yang berkumandang kita lafazkan zikir
Memuji kemahasucian dan kemahabesaran kepada DIA yang menciptakan semesta ini

lihatlah tuan setan lari tunngang langgang sambil teriak…”wadoow panas-panas I’il be back” gua akan kembali lagi “
ayoo anakku jangan sungkan azan sudah terdengar siapkan khusukmu kita akan segera menemui sang khalik siapkan dirimu kita akan menghadapi tuan setan disegera kembali begitu selesai azan tutup rapat-rapat telingamu,satukan hatimu dengan sang khalik karena tuan setan akan mengaduk-ngaduknya sehingga kau jauh dari ketenangan selaraskan pikiranmu dengan lafaz dan gerakmu Karena tuan setan rela membantu ingatanmu yang terlupa agar kau jauh dari khusukmu
Anakku setelah salam terucap mari kita beristiqfar atas kesalahan dan dosa-dosa kita biarkan tuan setan menangis tersedu-sedu
“Awas selesai kau sholat aku kan menggodamu akan kujerumuskan kau “ancam tuan setan
Katakan pada tuan setan “memang kami takut tuhan kami selalu membukakan pintu ampunan semua rahmat selalu terbuka lebar sebelum nafas kami habis asal kami mau memintanya”..
“Biar – biar kan kalian beribadah tapi akan kucuri waktu kalian dengan mainan dunia akan kulalaikan hati kalian dengan lagu-lagu terbaru, film box office,dan infotaiment seru kan kutayangkan pada saat –saat shalat kalian hingga kalian rela menunda waktu shalat kalian demi menonton info terbaru di televisi” strategi tuan setan
“Ingat anakku matikan tv datangi masjid jika azan berkumandang dan pulanglah sebelum malam dan duduk bersimpuhlah diatas sajadah angkatlah tanganmu memohon perlindungan kepadaNYA dari segala tipuan dunia”
“Dasar setan…ee yang setankan aku” pikir tuan setan
“ segala tipu daya telah kusiapkan antek-antekku telah siap sedia menyiapkan jebakan segala rencana telah kumatangkan tontonan erotis kan kuganti nama dengan seni mengekplorasi gerak,tuntunan kan kujadikan tontonan ajakan kebaikan kan kujadikan sebagai ejekan,..strategi setan lagi

Itu lah sang tuan setan anakku takkan pernah berhenti dengan segala tipu daya nya,dia takkan pernah sedetikpun menhentikan godaan untuk mengajakmu menjadi teman abadinya …..
“ha ha ha terkekeh tuan setan “..sudahlah kau takkan mampu menandingiku,sesekali bersahabatlah,..masih banyak waktu kita bisa bermain-main dulu “penuh rayu tuan setan mengajak..
Tidak-tidak mungkin anakku akan terpengaruh dengan segala bujuk rayumu,..telah kutanamkan Tauhid di Hatinya telah kualiri darahnya dengan kalimah “Laillahaillallah Muhammaddar Rasulallah” setiap tarikan nafasnya adalah zikirullah,kutundukan pandangannya terhadap yang haram kututup telinganya dari nyanyian yang melenakan

“kau takkan berhasil tipu daya ku dan bujuk rayuku akan selalu ada sampai nafas kalian terhenti,..kata tuan setan sambil menghilang dan pergi

Dimana Kau Simpan Alqur'an mu

Posting by Adya's 9.25.2010

Saya tersentak.kutaruh dimana Alqur’an selama ini Tiba-tiba saya merasa harus menemukan Al-Quran milik saya yang entah masih ada atau jangan-jangan sudah kujual bersama kumpulan buku-buku bekas, di mana kutaruh,dimana tanyaku bingung, Saya terus mencari. Di manakah saya menyimpan Al-Quran saya? Saya membongkar isi lemari,ijasah yang kubanggakan pun kubuka kalau-kalau terselip diantaranya ,buku-buku iptek dan sains yang tersusun rapi pun kubuka satu persatu siapa tahu ada Alqu’anku terselip,lemari pakaian ya lemari itu siapa tau ada dibawah lipatan baju….ah tidak juga ada Di manakah Al-Quran saya? Saya mulai resah mencari di mana Al-Quran saya.
Akhirnya saya menyerah. Saya tak menemukan Al-Quran saya di mana-mana di setiap sudut rumah saya!

Saya menangis. Dada saya berguncang. Setan tertawa. “Jadi, mengapa kau mesti mengutuk mereka yang menyia-nyiakan dan merendahkan Al-Quran sementara kau sendiri melakukannya—diam-diam?” katanya sekali lagi. Terasa perih mengaliri dada saya, mendesir gamang ke seluruh persendian tulang

Saya ingat ya ingat gudang belakang dengan bergegas saya bangkit hampir tersungkur, saya berlari menuju gudang belakang, membuka pintunya, lalu menyaksikan tumpukan barang-barang bekas yang usang dan berdebu. Sebuah kotak tersimpan di sudut ruang gudang, saya segera ingat di situlah saya menaruh buku-buku bekas yang sudah tua dan tak terbaca. Seketika saya hamburkan isi kotak itu, membersihkannya dari debu, dan akhirnya… saya mendapatkannya: Al-Quran saya!

Saya menatap Al-Quran saya dengan tatap mata rasa bersalah. Saya mengusap-usapnya, meniupnya, membersihkannya dari debu yang melekat di mushaf tua itu. Kemudian Saya mendekapnya erat-erat—mengingat masa kecil saya belajar mengeja huruf hijaiyyah, menghafal surat Al-Fatihah… “Astagfirullahaladzhim…” ya Rabb ampuni saya yang telah menyia-nyiakan firmanMU, tiba-tiba dada saya bergemuruh, air mata saya menderas

Kalupun mengingat peristiwa pembakaran Alqur’an yang telah membuat marah semua umat Islam didunia tapi kenapa kita sendiri telah menyia-nyiakan …. “Jadi, kenapa kita mesti marah saat ada orang yang membakar dan menginjak-injak Al-Quran?” kemudian setan pun tertawa. “Menggelikan..sekali…” Mengapa kau mesti marah sedangkan kau sendiri tak memperdulikannya selama ini?”
Setan tertawa lepas. “Bakar saja Al-Quranmu!” katanya lagi, “Bukankah ia tak berguna lagi bagimu?” nada bicaranya mengejek
“Jika pendeta yang membakar Al-Quran itu mengatakan bahwa Al-Quran adalah buku yang penuh kebencian, bukankah mereka hanya menilainya dari perilaku yang kalian tunjukkan? Bila mereka mengira Al-Quran hanyalah kitab omong kosong dan Muhammad yang membawanya hanya nabi palsu yang berbohong tentang firman, bukankah itu karena kau kita kalian semua tak pernah sanggup menunjukkan keagungan dan keindahannya? Bahkan menyia-nyiakan…coba-coba kita jelaskan

“Jangankan menunjukkan keindahan dan keagungan Al-Quran, membacanya pun kita tidak Jangankan menaklukkan musuh Tuhan sementara menaklukkan dirimu sendiri pun kita tak sanggup…!! Al-Quran tak pernah mengajarkan permusuhan dan kebencian, Al-Quran tak pernah mengajarkan hal-hal yang buruk, lalu kenapa kau terus-menerus melakukannya? Al-Quran selalu mengajarimu kebaikan, mengapa kau tak pernah mau mengikutinya? jangankan mengikuti petunjuknya, memahami dan membacanya pun kita tidak!
Mengapa kau tak memarahi dirimu sendiri saat kau menyia-nyiakan Al-Quranmu? Ini bukan semata-mata soal pendeta yang membakar Al-Quran, ini bukan semata-mata soal pelecehan terhadap institusi agama kita, ini bukan semata-mata soal permulaan dari sebuah peperangan antar-agama, ini semua tentang kita yang selama ini menyia-nyiakan Al-Quran, tentang kita yang secara laten dan sistematis menyiapkan api dan bensin dari perilaku burukmu untuk menunggu Al-Quran dibakar lidah waktu yang meminjam tangan orang-orang yang membenci agama kita!! Mereka tak akan berani membakar Al-Quran, kitab sucimu itu, kalau saja selama ini kau sanggup menunjukkan nilai-nilai agung yang dibawa Nabimu, nilai-nilai kebaikan yang termaktub dalam teks suci kitab yang difirmankan Tuhanmu! Maka bila kita tak sanggup menggemakan Quran amanat nabi Muhammad ke segala penjuru, tak sanggup menerima cahayanya dengan hatimu,maka jangan salahkan mereka yang berbuat,menghancurkan kita menginjak-injak agama kita,..coba Tanya diri kita dimana Alqur’an selama ini kita simpan..??

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Bacalah!”
“Biarkanlah mereka membakar mushaf sebab Al-Quran bukanlah kertas yang bisa mereka bakar. Bacalah Al-Quran hingga suaranya terdengar oleh hatimu, bergema di seluruh ruang kesadaranmu, maka kau tak akan kecewa mendapati mushaf-mushaf yang terbakar atau ayat-ayat yang teronggok di ruangan-ruangan tua berdebu buku. Sebab Al-Qur’an bukanlah mushaf, Al-Quran adalah semesta, nama di luar kata! Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.”

(Perisitiwa pembakaran Alqur’an yang dilakukan pengikut Pendeta Terry Jones. Pendeta Bob Old bersumpah melaksanakan aksinya membakar Al-Quran. Bersama Pendeta Danny Allen)

Aku yang tergelatak di lemari-lemari masjid selalu mengharapkan kehadiranmu ,begitu rindunya aku kau sentuh kau dekap erat kunantikan kau buka dan kau alunkan firmanNya setiap tarikan dan hembusan nafasmu mengalunkan merdunya ayat-ayat suci
Siang ini saat kumandang azan zhuhur menggema ku bersiap-siap menanti gapaian tanganmu mengambilku dan membersihkan debu-debu dikulit ku kau usap-usap dan kau cium aku ya sambil menunggu iqomah aku terus menatapmu tapi tau jua kau lihat aku,..bathinku menangis kenapa – kenapa kau sia-siakan aku heii panggilku aku disini,..bacalah aku,.bacalah
Ahh sudahlah muadzin sudah mulai mengumandangkan iqomah tanda bersiap-siap mengerjakan zhuhur senyumku mengambang saat sang Imam mulai melafazkan surah Alfateha ahh hatiku lega ternyata semua masih mengingat firmanNya,dilanjutkan surah waddhuha senangnya hatiku saat kau pun ikut melantunkan dalam hatimu
Tapi rindu terhadap elusan tanganmu tetap saja tak tertahankan aku rindu kau baca disetiap selesai sholatmu,aku rindu saat kau lafazkan disetiap tarikan nafasmu aku rindu,,…
Saat menjelang ashar aku kembali tersenyum mengharap kembali kau datangi aku,tapi berlalu begitu saja,..maghrib… isya..ah barangkali subuh nanti kau berkenan tapi kau pun seperti biasa dalam dengkurmu melewati aku jangankan hendak mendatangiku dilemari masjid sedang aku yang kau simpan didalam lemari jati dikamarmu pun tak kau tengok aku rindu sekali kau baca……begitu rindunya aku kau lantunkan disetiap relung nafasmu,aku yang tertulis segala firman dan semesta alam aku adalah mataharimu penuntun mu tapi kenapa kau tak jua menemuiku,..kenapa aku kau sia-siakan aku bukan hanya kertas tua usang dan berdebu aku adalah semesta ini bacalah aku,.bacalahh akulah yang mengajarkan kebaikan kenapa kau tak mau mengikutiku ahh aku lupa jangankan mengikutiku membaca nyapun kau tidak.
Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang “Bacalah” maha benar Allah dengan segala FirmanNya

Sajak Buat Anakku

Posting by Adya's

Anakku apa kabarmu dirahim telah kunanti hadirmu disini setiap malam kupanjatkan do,a dan harapku tinggi kau segara hadir menangislah yang keras katakan pada dunia kau telah tiba,.
Anakku jika kelak kau tiba minumlah susu ibumu sebanyak-banyaknya agar kau segera besar,
Anakku ibumu sangat merindukan mu setiap hari kau diperdengarkan surah maryam dengan satu harap kau nanti secantik maryam,jika kau telah lahir nanti menangislah yang keras katakanlah kau adalah sang Annisa sang juara
Jika malam kau haus jangan ragu air susu ibumu yang berlimpah akan selalu ada dan hadir mengusir hausmu dan laparmu,jika kau mau pipis keluarkan jangan ragu biarkan membasahi popok-popokmu tanpa ragu nanti akan kucuci helai demi helai popok mu basahi kasurmu dan katakan esok pada mentari yang tersenyum “semalam aku ngompol keringkan kasurku ya cahaya dunia”
Saat kau mulai belajar tengkurap,berdiri dan mulai dengan tertatih berjalan katakan pada kami “ayah aku sudah besar”kata-kata yang sangat kurindu,serindu kau genggam tanganku dan kau tarik-tarik hendak kau jilati…tapi jangan anakkku tangan ini sangat kotor nanti ayah cuci dulu agar saat kau sentuh jari ini kuman-kuman yang membuat kau diare telah ayah usir jauh
Anakku saat kau besar nanti jangan malas kau mengaji ingin sekali ku dengarkan sedikit-sedikit kau lafazkan huruf hijaiyah dan ingin sekali kudengar kau lantunkan ayat-ayat suci mengalun sangat merdu sekali,..dari mulutmu yaa,,… dari mulutmu yang mungil
Tapi tak apa-apa itu nanti saat kau besar nanti,..anakku kami selalu menantimu segera hadir ya dengan senyum ceria secerah mentari pagi dan sesejuk sang bayu yang menafasi insane-insan didunia ini
Anakku … Menantimu hadir
dari kami orang tua mu

Sajak Wanita Malam

Posting by Adya's

Kepadamu Ya Tuan
Kami yang bergincu merah dan bedak tebal menutup perih yang mengalir setiap nadi darah kami,.setiap saat memanggil tuan untuk sebentar mampir mengisi hati kami dengan senyum-senyum palsu bernohtakan pilu
Batang-demi batang rokok telah kami sulut sembari menanti tuan tiba dan membelikan kami sebotol vodka
Rokmini dan baju tipis menggoda setiap saat kami pakai,terkadang sang bayu dengan nakalnya mengelus kulit paha kami yang kian mengkerut dan dingin yang menusuk –nusuk yang tak lagi kami rasa
Sebotol vodka tak lagi memabukan,selinting ganja tak lagi mensurgakan jika lembaran tak kami dapatkan
Ya tuan kami yang terluka oleh perihnya dunia dan anak-anak kami yang setiap malam merindu dipeluk ibunya sementara kami dipelukan tuan dengan cinta semalam yang palsu
Mata ini telah letih tuan menatap malam-malam dan berjuta harap
Mulut ini sudah terbakar tuan dengan candu dan alcohol yang kami tengak demi senyum dan lembar-lembar yang tuan berikan
Kasur ini tuan sudah tak sudi menerima tubuh ini yang berkeringat dengan tetes nikmat yang menghinakan
Tuan senyum mu dan terbahakmu adalah kebahagiaan kami
kau raja kami semalam tuan datang lagi dan isilah hati kami dengan kepalsuan cinta dan lembar-lembar yang kau beri dan terkumpul adalah sejuta pengharapan
seiring lagu kupu-kupu malam yang menjadi lagu kami
ada yang benci dirinya,ada yang butuh dirinya,ada yang berlutut mencintanya
ada pula yang kejam menyiksa dirinya,ini hidup wanita sikupu-kupu malam berjuang bertaruh seluruh jiwa raga bibir senyum kata halus merayu memanja kepada semua yang datang

Sudah Tidak Pedulikah Kita

Posting by Adya's 9.22.2010

Begitu terkejutnya ketika membaca berita mengenai tertangkapnya empat orang pelaku curanmor dan ditemukannya barang bukti 12 (dua belas) unit kendaraan roda dua berbagai merk seperti Kawasaki ninja,mio dan lain-lain,dan yang paling mengejutkan kembali terjadi diwilayah kost-kost an mahasiswa yang terkenal sibuk dan banyak sekali aktivitas diwilayah tersebut dan pemilik kost-a tersebut adalah seorang Profesor pada Universitas terkenal di pulau sumatera ini hanya saja pengurus kost-an tersebut adalah adiknya salah seorang oknum disersi TNI yang menjadi penadah barang-barang curian tersebut.
Baiklah kita tidak akan membahas masalah siapa pelaku,pemilik kost ataupun pengurus kost itu tetapi kita akan meninjau kembali kenapa hal ini bisa terjadi diwilayah yang banyak sekali aktivitas dan ramai sekalinya masyarakat disekitar wilayah kejadiaan,kenapa hal ini bisa tidak terdeteksi oleh masyarakat sekitar,sedemikian rapikah aktivitas pencurian dan penyimpanan Ranmor tersebut ataukah sudah tidak pekanya atau sudah tidak peduli lagi kah kita dengan kehadiran warga asing beserta kegiatan-kegiatannya,sehingga banyak tempat yang notabene tempat keramaian dengan berbagai aktivitas banyak dijadikan markas kegiatan illegal baik berupa penyimpanan hasil-hasil kejahatan maupun persembunyiaan para pelaku terorisme.
Sudah tidak peduli lagikah kita dengan orang yang keluar masuk wilayah tempat tinggal kita sementara orang tersebut bukan warga yang bertempat tinggal resmi,apalagi dengan membawa kendaraan yang berbeda setipa kali datang dan kemudian pergi dari tempat tersebut dengan meninggalkan kendaraannya,atau dengan orang yang sesekali datang terus tidak keluar-keluar lagi dari sebuah rumah yang dia datangi dan berakhir dengan berita penangkapan oleh pihak berwajib kalau orang yang biasa keluar masuk ternyata pelaku kejahatan atau juga seorang teroris.
Banyak kasus yang terjadi membuktikan bahwa pola hidup masabodoh dengan aktivitas orang lain justru menimbulkan masalah yang bisa mengancam keselamatan diri kita,orang lain disekitar kita bahkan juga bisa mengancam keselamatan berbangsa dan bernegara.kalau kita tengok dibeberapa Negara maju didunia penduduknya tidak segan-segan melaporkan kepada pihak yang berwenang apalabila melihat orang yang mencurigakan bahkan kepedulian mereka dibuktikan dengan prinsip “tidak berbicara dengan orang asing”.yang diajarkan kepada anak-anak mereka karena mereka menyadari ancaman kejahatan bisa terjadi dimana saja dan kapan saja,seorang pelaku kejahatan akan merasa sempit sekali ruang geraknya apabila kita membantu aparat berwajib dengan melaporkan aktivitas orang-orang yang mencurigakan dan tentu saja setiap laporan kita bisa ditanggapi secara cepat oleh aparat yang berwenang sehingga timbul kerjasama antara kita dengan aparat,sudah saatnya kita bergerak dan bertindak membangkitkan kembali kepeduliaan diri kita akan keselamatan dan ketentraman diri kita,anak-anak kita masyarakat berbangsa dan bernegara kenali pendatang baru diwilayah kita amati setiap aktivitasnya dan laporkan kepada yang berwenang apabila kita melihat hal-hal diluar kewajaran karena sesuatu yang tidak wajar biasa ada “Sesuatu” pula dibalik semua itu,semoga tulisan ini bisa menjadi pembangkit kepekaan dan kepedulian.diri terhadap lingkungan,keamanan dan hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi untuk mencapai ketentraman hidup,..semoga

Mampukah kematian membuat manusia berfikir

Posting by Adya's 9.21.2010

Sepanjang sejarah, manusia telah berhasil mengatasi berbagai masalah hidup yang terkadang nampak berat. Namun kematian tetap merupakan sesuatu yang tidak dapat dielakkan. Setiap yang hidup di muka bumi ini dengan tujuan apa pun, pasti akan mati. Manusia hanya diberi usia tertentu dan kemudian akan mati. Ada yang mati ketika masih muda, bahkan saat masih bayi. Ada yang melalui beberapa fase dalam hidupnya dan menemui kematian setelah usianya bertahun-tahun. Bahkan seorang manusia yang memiliki segalanya baik itu tanah, kekayaan, kedudukan, popularitas, kemuliaan, kepercayaan maupun ketampanan tak akan dapat menghindari kematian. Tanpa kecuali, semua manusia tak berdaya ketika menghadapi datangnya kematian sebagai suatu kepastian.
Ada fakta-fakta tentang alam baka dan hari perhitungan, yang juga didukung oleh kesaksian orang-orang yang hidup setelah mengalami kematian. Kembalinya seseorang setelah dinyatakan mati secara medis (mati suri) telah membawa orang yang mengalaminya melihat betapa tak berartinya tubuh manusia, melalui fakta-fakta tertentu yang disaksikannya. Kematian yang dinyatakan secara medis dan pemakaman akan menanti tiap-tiap kita, oleh karenanya seharusnyalah kita merenungkannya.
Saat kematian terjadi, jiwa terpisah dengan raga meninggalkan tubuh yang tanpa daya. Seperti halnya makhluk hidup yang mengganti kulit mereka, ia meninggalkan kulit luarnya dan berproses menuju kehidupan sebenarnya.
Namun, cerita tentang tubuh manusia yang tetap tertinggal di dunia kadang lebih penting, terutama apa saja yang terjadi dengan tubuh tersebut, daripada mempertanyakan apa itu pantas terjadi pada tubuh manusia….
Apakah Anda pernah berpikir secara detail tentang apa yang terjadi pada tubuh seseorang ketika ia mati?
Suatu saat kita akan mati. Mungkin dengan cara yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Mungkin saat di toko untuk membeli makanan, sebuah mobil menabrak kita. Atau, penyakit yang sangat fatal mengakibatkan kematian kita. Atau sederhananya jantung kita akan berhenti berdetak tanpa alasan apapun.
Detik-Detik Kematian
Mulai detik itu, kita tak memiliki hubungan apa pun dengan tubuh ini. Kita akan menjadi " sendiri", sementara tubuh kita kemudian hanya akan menjadi seonggok daging biasa. Setelah kematian, orang lain akan membawa tubuh kita. Kemudian orang-orang akan menangis dan berkabung. Lalu tubuh tersebut akan dibawa ke rumah mayat sekalipun di malam hari. Hari berikutnya kuburan segera digali. Tubuh kita yang tak bernyawa kini sangat kaku, akan dimandikan dengan air yang dingin. Sementara itu, tanda-tanda kematian segera nampak di mana beberapa bagian tubuh mulai memucat.
Kemudian, mayat ini akan dibungkus dengan kain kafan dan diletakkan di peti mayat. Mobil jenazah telah siap membawa peti tersebut, berjalan menuju ke pemakaman, hidup seperti di jalanan. Ketika melihat mobil jenazah yang lewat, beberapa orang akan nampak berkhidmad, tetapi kebanyakan berlalu begitu saja dengan kesibukan mereka masing-masing. Setiba di pemakaman, peti jenazah akan diusung oleh orang-orang yang mencintai kita atau tampak mencintai kita. Kemungkinan besar, orang-orang yang mengitarinya akan menangis dan meratap lagi. Kemudian orang-orang berdatangan dengan satu tujuan yakni, pemakaman. Di atas batu nisan. nama kita akan dipahatkan. Kemudian mayat kita akan diangkat dari peti mayat dan diletakkan ke dalam lubang yang telah digali. Pendo'a akan berdo'a untuk kita. Akhirnya, orang-orang dengan sekop akan mulai menutup mayat kita dengan tanah yang juga akan mengenai kain kafan. Tanah menyentuh mulut kita, leher, mata dan hidung. Dan akhirnya menimbun seluruh kain kafan. Akhirnya pemakaman selesai, dan orang-orang meninggalkan pemakaman. Semuanya kembali sunyi. Beberapa orang akan datang untuk berziarah dalam sela-sela waktu mereka untuk kita yang telah dimakamkan. Tak ada lagi hidup yang penuh arti. Rumah yang indah, orang yang cantik, alam yang mempesona sudah tidak ada artinya lagi. Tubuh kita sudah tidak akan bertemu dengan seorang teman pun. Mulai itulah, satu kepastian yang menimpa mayat adalah tanah, ulat belatung dan bakteri akan menggerogotinya.
Saat dipendam tubuh kita mengalami proses pembusukan yang sangat cepat yang disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal tubuh tersebut.
Setelah mayat kita diletakkan di kuburan, dengan cepat bakteri dan serangga yang berkembang biak di dalam mayat karena tidak adanya oksigen, akan memulai kerjanya. Gas-gas yang dikeluarkan organisme tersebut akan masuk ke dalam mayat, mulai dari perut, merubah bentuk dan penampilannya. Gumpalan darah keluar dari mulut dan hidung karena desakan gas dari rongga perut. Seperti proses penggerogotan, rambut, kuku, lidah dan telapak tangan akan lepas semua. Bersamaan dengan itu pula terjadi perubahan dalam tubuh seperti paru-paru, jantung dan hati yang akan mengalami pembusukan. Dalam waktu yang berbarengan, pemandangan yang sangat mengerikan terjadi di perut, di mana kulit tidak dapat menahan lagi tekanan gas yang semakin mendesak dan akhirnya jebol, menebarkan bau yang sangat busuk. Mulai dari tengkorak, otot-ototnya lepas dari bagiannya masing-masing. Kulit dan jaringan lunak juga akan tercerai berai semua. Otak akan membusuk hingga nampak seperti tanah liat. Proses akan terus berlanjut sampai seluruhnya tinggal tulang belulang.
Tubuh itu kita bayangkan sebagai diri kita, akan hilang secara mengerikan dan bentuknya tak dapat dikenali lagi. Maka ketika kita meninggalkan kewajiban ibadah kita, cacing, serangga dan bakteri di dalam tanah akan menghancurkan mayat kita begitu saja.
Jika kita mati karena kecelakaan dan tidak dikuburkan, apa yang terjadi akan lebih tragis lagi. Mayat kita akan dimakan ulat belatung, seperti potongan daging yang diletakkan pada temperatur ruangan dalam waktu yang lama. Sampai akhirnya ulat belatung memakan habis potongan daging yang terakhir, mayat kita hanya tinggal tulang belaka.
Demikianlah, manusia yang diciptakan dalam bentuk paling sempurna, akhirnya menjadi bentuk yang paling mengerikan, dan memang begitulah kenyataannya.
Mengapa Hal Itu Terjadi?
Inilah ketentuan Sang Maha Pencipta bahwa tubuh manusia ditiadakan keberadaaanya dengan cara yang drastis. Itulah mengapa ada sesuatu yang sangat penting yakni adanya perintah suci di dalam diri kita. Akhir kehidupan yang mengerikan akan menunggu setiap manusia selaiknya membuat ia berpikir bahwa ia tidak hanya tubuh semata-mata, tapi ada nyawa yang menghidupkan tubuh itu. Dengan kata lain, manusia harus memahami bahwa ia mempunyai eksistensi di balik badannya. Berakhirnya kehidupan yang begitu menyolok memberikan berbagai pelajaran, yang membuat manusia sepantasnya memahami bahwa ia tidak hanya terdiri dari "daging dan tulang" semata.
Manusia seharusnya dengan melihat dirinya dapat mengambil hikmah yang penting, bahwa ia di dunia ini hanya sementara, dan harus memikirkan akhirnya, yakni kematian. Kematian, akan menjadikannya busuk di dalam tanah, dan menjadi makanan ulat belatung dan akhirnya tinggal tulang belulang.


Sumber Buku Harun Yahya (Berfikirlah semenjak anda bangun tidur)
www.harunyahya.com/indo

Adakah Kematian Membuat Manusia Berfikir…??
Adakah Yang beranggapan Kematian bukan suatu nasehat…??

Percaya pada Ramalan Apa Hukumnya?

Posting by Adya's 9.20.2010

Assalamualikum warahmatullahi wabarakatuh
Saudaraku sungguh mengerikan Hukum orang yang percaya pada suatu ramalan yang menggambarkan tentang kehidupannya.apalagi dia beranggapan, mempercayai ramalan tersebut dan membenarkannya walau biasanya sebatas ramalan yang baik-baiknya saja itupun sudah merupakan sesuatu yang salah dan juga ramalan yang jelek tetapidia tidak mempercayainya. Berikut penjelasan dalam kacamata islam

Bahasa Arabnya peramal adalah ‘arraf. Istilah ini mencakup setiap orang yang mengklaim mengetahui hal-hal gaib, baik tentang masa mendatang atau yang ada pada hati manusia, baik dengan cara berhubungan dengan jin, atau melihat (mengamati), atau dengan menggaris-garis di pasir atau membaca alas gelas minum atau dengan cara lainnya.
Perbuatan menjadi peramal adalah perbuatan dosa. Dan tidak ada peramal kalau tidak ada orang yang datang minta diramal. Karena itu, hadits nabi bukan hanya melarang praktek meramal, tetapi mendatangi peramal pun juga dosa.
1. Shalatnya Tidak Diterima 40 Hari
Disebutkan bahwa shalatnya tidak diterima sebanyak empat puluh hari. Nauzu billahi min zalik. Rasulullah saw bersabda:
Siapa yang mendatangi ‘arraf lalu ia menanyakan sesuatu dan membenarkannya, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh hari. (HR Muslii dan Ahmad)
2. Kufur kepada Agama Islam

Barangsiapa mendatangi Kahin (dukun), lalu membenarkan apa yang diucapkannya, niscaya ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw. (HR Abu Daud, at-Tirmidz Ibnu Majah, Ahmad dan ad-Darimi)
Sebab, di antara (ajaran) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. adalah bahwa hal-hal yang gaib tidak ada yang mengetahuinya selain Allah.
Allah berfirman:
Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah." (QS An-Naml 65)
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib; tak ada yang mengetahuinya selain Dia sendiri. (QS AI-An’am: 59)
(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang gaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang gaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya. (QS Jin: 26 - 27)
Bahkan Nabi Muhammad saw sendiri tidak mengetahui hal-hal ghaib kecuali yang diberitahukan Allah kepadanya melalui wahyu, karenanya Allah berfirman kepadanya:
Katakanlah, “Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah, dan sekiranya aku mengetahui yang gaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman." (QS Al-A’raf: 188)
Begitu juga jin, yang oleh para tukang sihir dan dukun dimintai pertolongan, mereka juga tidak memiliki kemampuan untuk mengetahui hal-hal gaib. Al-Qur’an menceritakan bahwa jin-jin Nabi Sulaiman ‘alaihis-salam tidak mengetahui kematian beliau.
Maka tatkala ia (Sulaiman ‘alaihis-salam) tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib, tentulah mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan. (QS Saba’: 14).
Karena itu, membenarkan para dukun dan peramal -yang mengaku mengetahui hal yang gaib- adalah pengingkaran (kufur) terhadap ayat-ayat yang telah diturunkan Allah.
Jika mendatangi dan membenarkan mereka demikian buruk kedudukannya dalam agama, maka bagaimana dengan para dukun dan peramalnya sendiri? Mereka telah melepaskan diri dan agama dan agama berlepas diri dan mereka, sebagaimana dalam hadits:
“Tidak termasuk golongan kami orang yang melakukan tathayyur atau minta di-tathayyur, atau menjadi dukun atau minta dibuatkan perdukunan untuknya, atau menyihir atau minta disihirkan untuknya.” (HR Al-Bazzar dengan isnad jayyid)
Tathayyur berfirasat buruk, merasa bernasib sial, atau meramal bernasib buruk karena melihat burung, binatang atau apa saja.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Misteri Hari Esok

Posting by Adya's 9.14.2010

Hari esok adalah misteri dan tak seorang manusiapun yang bisa mengetahuinya. Orang kita jumpai pada hari ini dalam keadaan segar bugar bisa jadi keesokan harinya sudah terbujur kaku di sebuah peti mati. Bukankah hal yang seperti ini sering kita lihat? Kemarin kita masih ngobrol panjang lebar, tetapi hari ini kita menerima sepucuk surat pemberitahuan kematian dan waktu penguburannya. Tak perlu terkejut, sebab itulah kehidupan.

Melihat pengetahuan manusia yang terus berkembang, rasanya kita dibuat semakin kagum saja. Penemuan-penemuan mutakhir abad ini menunjukkan bahwa semakin hari semakin hebat saja pengetahuan manusia. Mulai dari alat-alat medis yang memungkinkan mencangkok ginjal, sistem komputer nan canggih, penjelajahan ke ruang angkasa yang sepertinya mustahil dan masih banyak lagi. Tetapi sehebat-hebatnya manusia menciptakan berbagai penemuan mutakhir, mereka tetap saja tak bisa memecahkan misteri hari esok. Kalau sudah berbicara tentang hari esok, maka pengetahuan yang tinggi itu tiba-tiba merosot sampai ke titik nol.

Kita boleh jadi orang yang sangat jenius dan brilian dalam segala hal, namun tetap saja kita tak tahu apa yang akan terjadi di hari esok. Hari esok adalah misteri ilahi dan tak ada seorang manusia yang bisa memahami dan memprediksikannya dengan pasti.

Karena kita tidak tahu apa yang terjadi di hari esok, sungguh bijaksana kalau kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan yang empunya hari esok. Kita tak bisa memprediksi apa yang akan terjadi pada hari esok, tapi kita bisa mempersiapkannya. Dan isilah rencana hari esok dengan perbuatan-2 mulia sebagai rasa syukur kita masih diberika kesempatan oleh-NYA untuk terus berkarya.