Belajar & Berbagi

Malam pertama

Posting by Adya's 4.05.2011

Satu hal sebagai bahan renungan Kita…
Tuk merenungkan indahnya malam pertama
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa
Justru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Maut
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara
Hari itu…mempelai sangat dimanjakan
Mandipun…harus dimandikan
Seluruh badan Kita terbuka….
Tak Ada sehelai benangpun menutupinya. .
Tak Ada sedikitpun rasa malu…
Seluruh badan digosok Dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan
Bahkan lubang - lubang itupun ditutupi kapas putih…
Itulah sosok Kita….
Itulah jasad Kita waktu itu
Setelah dimandikan.. .,
Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih
Kain itu ….jarang orang memakainya..
Karena bermerk sangat terkenal bernama Kafan
Wewangian ditaburkan ke baju Kita…
Bagian kepala..,badan. .., Dan kaki diikatkan
Tataplah…. tataplah. ..itulah wajah Kita
Keranda pelaminan… langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian…
Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga
Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul
Kita diiringi langkah gontai seluruh keluarga
Serta rasa haru para handai taulan
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah Dzikir
Akad nikahnya bacaan talkin…
Berwalikan liang lahat..
Saksi - saksinya nisan-nisan. .yang tlah tiba duluan
Siraman air mawar..pengantar akhir kerinduan
Dan akhirnya…. . . Tiba masa pengantin..
Menunggu Dan ditinggal sendirian…
Tuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan
Malam pertama bersama KEKASIH..
Ditemani rayap - rayap Dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan ketika 7 langkah tlah pergi….
Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat…
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur…
Ataukah Kita kan memperoleh Siksa Kubur…..
Kita tak tahu…Dan tak seorangpun yang tahu….
Tapi anehnya Kita tak pernah galau ketakutan… ..
Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima
Kita sungkan sekali meneteskan air mata….
Seolah barang berharga yang sangat mahal…
Dan Dia Kekasih itu.. Menetapkanmu ke syurga..
Atau melemparkan dirimu ke neraka..
Tentunya Kita berharap menjadi ahli syurga…
Tapi….tapi …..sudah pantaskah sikap kita selama ini…
Untuk disebut sebagai ahli syurga
Baca jika anda ada masa /waktu untuk ALLAH.
Bacalah hingga habis.
Saya hampir membuang email ini namun saya telah diberi anugerah untuk
membaca terus hingga ke akhir.
ALLAH, bila saya membaca e-mail ini, saya pikir saya tidak ada waktu untuk
ini….
Lebih lebih lagi diwaktu kerja. Kemudian saya tersadar bahwa pemikiran
semacam inilah yang ….
Sebenarnya, menimbulkan pelbagai masalah di dunia ini.
Kita coba menyimpan ALLAH didalam MASJID pada hari Jum’at……
Mungkin malam JUM’AT?
Dan sewaktu solat MAGRIB SAJA?
Kita suka ALLAH pada masa kita sakit…..
Dan sudah pasti waktu ada kematian…
Walau bagaimanapun kita tidak ada waktu atau ruang untuk ALLAH waktu
bekerja atau bermain?
Karena…
Kita merasakan diwaktu itu kita mampu dan sewajarnya mengurus sendiri
tanpa bergantung padaNYA.
Semoga ALLAH mengampuni aku karena menyangka… …
Bahwa nun di sana masih ada tempat dan waktu dimana ALLAH bukan lah yang
paling utama dalam hidup ku (nauzubillah)
Kita sepatutnya senantiasa mengenang akan segala yang telah DIA berikan
kepada kita.
DIA telah memberikan segala-galanya kepada kita sebelum kita meminta.
ALLAH
Dia adalah sumber kewujudanku dan Penyelamatku
IA lah yang mengerakkan ku setiap detik dan hari.
TanpaNYA aku adalah AMPAS yang tak berguna.
Susah vs. Senang
Kenapa susah sekali menyampaikan kebenaran?
Kenapa mengantuk dalam MASJID tetapi ketika selesai ceramah kita segar
kembali?
Kenapa mudah sekali membuang e-mail agama tetapi kita bangga mem “forward”
kan email yang tak senonoh?
Hadiah yang paling istimewa yang pernah kita terima.
Solat adalah yang terbaik…. Tidak perlu bayaran , tetapi ganjaran lumayan.
Notes: Tidak kah lucu betapa mudahnya bagi manusia TIDAK Beriman PADA ALLAH
setelah itu heran kenapakah dunia ini menjadi neraka bagi mereka.
Tidakkah lucu bila seseorang berkata “AKU BERIMAN PADA ALLAH” TETAPI
SENTIASA MENGIKUT SYAITAN. (who, by the way, also “believes” in ALLAH ).
Tidakkah lucu bagaimana anda mampu mengirim ribuan email lawak yang
akhirnya tersebar bagai api yang tidak terkendali., tetapi bila anda
mengirim email mengenai ISLAM, sering orang berpikir 10 kali untuk
berkongsi?
Tidakkah mengherankan bagaimana bila anda mulai mengirim pesan ini anda
tidak akan mengirim kepada semua rekan anda karena memikirkan apa
tanggapan mereka terhadap anda atau anda tak pasti apakah mereka suka atau
tidak?.
Tidakkah mengherankan bagaimana anda merasa risau akan tanggapan orang
kepada saya lebih dari tanggapan ALLAH terhadap anda.
Aku berDOA , untuk semua yang mengirim pesan ini kepada semua rekan mereka
di rahmati ALLAH.
Sebarkanlah untuk kebaikan

Sang Dewi

Posting by Adya's

“Aku dewi ya dewi namaku” demikian awal kenalku
seorang penjaja cinta di bahari “setiap malam aku ada disini di kafe pribumi siap menantimu datang dipelukan setiap saat kapanpun kau butuhkan aku kan selalu ada”
“Sebelum kau kemari siapkan pundi-pundimu,buat nanti kau habiskan bersamaku kan kita habiskan botol-botol minuman majikan ku tentu saja kau yang bayar” katanya lagi
Tapi tuan kalau kesini jangan ketahuaan sama istrimu ya pintanya karena sangat menyakitkan hati mereka seperti yang ku alami
“Aku selalu ada disini karena tersakiti,hati ini perih tuan tersayat sembilu menusuk semua relung hati”

“Tuan aku sudah frustasi sehingga aku tak kan kembali …aku kan selalu disini
Tapi tuan aku adalah dewi …ahh sudah lah bukan masalalu ku yang kau cari apalagi kisah sakitku dan apa yang pernah kualami” sedikit curhatnya padaku

Hei kenapa kau ragu datang menjumpaiku tenang saja sang setan sudah bersahabat disini ataukah kau takut saat razia datang dan kau tertangkap “jangan khawatir majikan ku setiap minggu memberikan upeti kepada mereka ..!! “
Ataukah isi dompetmu tak mencukupi “ya sudah terpaksa tunda saja kau kesini besok atau lusa saja setelah pundimu menebal kau mampir kesini kebahari”
“tenang saja aku kan selalu ada disini”
“Mari kita habiskan malam ini berpeluhkan dan memburukan nafas nafas palsu cinta dan bergelas minuman yang kita habiskan lirik-lirik nyanyiaan dan tertawa riang penuh kepuasan asal dompetmu sudah tebal”.. katanya bersemangat sekali hhh lampu kamarpun meredup seiring irama memacu padu
Pagi telah hadir ketika masih kudapati kusut layu wajah cantikmu setelah malam indah penuh dosa kita tunggangi bersama terbahaknya setan
Aku bangkit segera berpakaian dan menaburkan lembar demi lembar rupiah diatas bantal disampingmu,..aku kan segera pergi dari sini namun aku akan segera kembali
Dan kembali kemari menemuimu …kau dewi …sang dewi bahari

Sekalipun kaum penjajah sudah angkat kaki, tapi ajaran-ajaran dan sistemnya terus dijalankan oleh mereka yang telah keracunan oleh ajaran-ajarannya itu dan diteruskan oleh pengikut-pengikut yang mereka tinggalkan.

1. Defensif
Agar Ulama-ulama, Juru Da’wah, Muballigh serta pemimpin-pemimpin Islam aktif menangkis tuduhan-tuduhan, pemalsuan dan propaganda berbisa yang sengaja dilontarkan oleh Orientalis, supaya ummat Islam sadar, insaf dan lebih aktif membahas dan mempelajari ajaran agama Islam dan mengamalkannya.

Usaha ini memerlukan alat-alat dan mass media pula, memerlukan Juru Da’wah yang khusus dan berilmu tinggi, berakhlak mulia, berjiwa jihad dan beramal karena Allah, dalam ilmunya mengenai Islam, juga memahami taktik dan strategi serta tulisan dan karangan musuh-musuh Islam, dan mengerti bahasa-bahasa asing: Inggris, Perancis, Jerman, Rusia dan terutama sekali bahasa Arab.

Di samping ilmu dan kesungguhannya itu PERLU ADANYA IKATAN (ORGANISASI) Juru-juru Da’wah dan Organisasi Da’wah untuk menghimpun dan.mengatur kerjasama dan mengatur taktik dan strategi Islam.

2. Tabligh
Agar ummat Islam aktif menyiarkan dan menyebar luaskan ajaran Islam ke seluruh negeri yang belum beragama dan ke negeri-negeri yang belum sampai padanya ajaran Islam. Ini pun memerlukan adanya juru da’wah yang militan dan ulet, berilmu dan mengerti betul tentang Islam, cerdas, dan tergabung dalam kelompok mubaligh guna menghadapi lawan-lawan Islam dalam segala bentuk, nama dan tindakan serta serangannya seperti dijelaskan di atas.

Ingatlah firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 104, yang artinya: “Hendaklah di antara kamu ada ummat yang menyeru kepada kebaikan, melakukan yang ma’ruf dan mencegah yang munkar mereka itulah orang yang menang.”

Surat As-Shaf ayat 14, yang artinya: “Wahai orang-orang beriman! Hendaklah kamu menjadi Pembela agama Allah, seperti yang dikatakan oleh Isa bin Maryam kepada pengikutnya: Siapa yang akan menolongku untuk menegakkan agama Allah? Dijawab oleh pengikutnya spontan (langsung): ‘Kami ansharullah’ (Pembela Agama Allah).”

Karena itu, wajib bagi semua ummat Islam berjuang dan aktif berda’wah menyiarkan dan membela Islam dengan semua kemampuan, harta, tenaga, ilmu dan semua yang dimiliki, baik kedudukan, jabatan, kekuasaan, ilmu dan segalanya, agar dimanfaatkan untuk mengeluarkan ummat manusia dari Zhulumat (musyrik, kafir, munafiq, fasiq, bodoh, melarat, miskin, lemah, dianiaya, pecah-belah, dan lain-lain), kepada an NUUR (bertauhid, beriman, istiqamah, beramal shaleh, pintar, makmur, kuat, adil, bersatu, dan lain-lain) sesuai dengan ketentuan Syari’at Islam yang meliputi Tauhid, Hukum sanksi, warisan, akhlak, jihad, dan semua mu’malat, politik, ekonomi, dan lain-lain, tanpa menambah atau mengurangi.

Oleh Dr. Abdul Mu’nim Muhammad Hasanain, dari Majalah ISLAMIC UNIVERSITY MADINA, Nomor 2 Tahun ke-X, Ramadhan 1397/Agustus 1977, halaman 79-105.

Diterjemahkan dan diringkaskan oleh Anhar Burhanuddin, M.A.; Jakarta, 10 Mei 1978 - (LPPA)

Sumber referensi : Suara muslim cyber book

Orientalisme adalah suatu gerakan yang timbul di zaman modern, pada bentuk lahirnya bersifat ilmiyah, yang meneliti dan memperdalam masalah ketimuran. Tetapi di balik penelitian masalah ketimuran itu mereka berusaha memalingkan masyarakat Timur dari Kebudayaan Timurnya, berpindah mengikuti keinginan aliran Kebudayaan Barat yang sesat dan menyesatkan.

Orientalis, adalah kumpulan Sarjana-sarjana Barat, Yahudi, Kristen, Atheis dan lain-lain, yang mendalami bahasa-bahasa Timur (bahasa Arab, Persi, Ibrani, Suryani dan lain-lain), temtama mempelajari bahasa Arab secara mendalam. Studi ini mereka gunakan untuk memasukkan ide-ide dan faham-faham yang bathil ke dalam ajaran Islam, agar aqidah, ajaran dan da’wah Islam merosot, berkurang pengaruhnya terhadap masyarakat, tak berbekas dalam kehidupan, tidak mampu mengangkat derajat kemanusiaan, tidak berperan lagi untuk melepaskan manusia dari perhambaan pada makhluk, dan tujuan Islam tak kunjung tercapai dalam mengeluarkan manusia dari kegelapan-kegelapan (Zhulumaat: kufur, syirik, fasik, lemah, bodoh, tertindas, miskin, dijajah, dianiaya, dan dalam keadaan terbelakang dalam segala bidang) menuju An Nur (kebalikan dari Zhulumaat, yaitu bertauhid, iman, kuat, pintar, cerdas, adil, aman, makmur, maju dan lain sebagainya).

Seperti kita ketahui, bahwa segala tipu daya dan kebatilan yang mereka resapkan sedikit demi sedikit telah masuk ke dalam kebudayaan Islam dan berakibat mengurangi peranan Islam dalam penyiaran ilmu pengetahuan yang telah membawa Eropa dari zaman pertengahan (masa kebodohan dan kegelapan) ke masa kejayaan masa modern (yang sekarang telah menjadi kebanggaan para Sarjana Barat).

Pihak Orientalisme berusaha keras menyerang Islam, dan menggerogoti da’wahnya, sebab mereka tidak mampu melepaskan diri dari pengaruh nafsu hendak memusuhi Islam yang mereka warisi. Usaha mereka itu tidak saja secara sembunyi-sembunyi dan menaburkan benih-benih keragu-raguan terhadap sumber Islam, memasukkan kebatilan-kebatilan ke dalam ajaran syari’at, menggiring ummat Islam ke dalam aliran fikiran yang sesat, dan menyerang bahasa Arab (bahasa al Qur’an), tapi juga terang-terangan membantu propaganda gerakan yang berselubung di bawah nama Islam yang menyesatkan.

Juga para Orientalis memonopoli semua mass media, yang digunakan untuk membinasakan dan menjauhkan ummat Islam dari agamanya, bahkan merusakkan putera-puteri Muslim yang belajar di sekolah-sekolah dan di negeri mereka.

Di bawah ini akan kita uraikan bahaya Orientalisme ini, tujuannya dalam memerangi Islam dan menggerogoti da’wah, alat yang dipergunakannya dalam usaha mereka baik yang nyata maupun yang tersembunyi, usaha dan langkah yang perlu kita lakukan untuk melegaskan bahaya, serta tangkisan kita terhadap tipu daya musuh-musuh Islam dan lain-lainnya.

1. Timbulnya Orientalisme.
Salahlah orang yang berpendapat bahwa Orientalisme gerakan ilmiyah yang tujuannya hanya memperdalam masalah ketimuran saja (kepercayaan, adat dan peradabannya). Sebenamya Orientalisme hakekat dan kenyataannya adalah alat Penjajah; tujuan Orientalisme ini ialah: “memakai dan mempergunakan penelitian masalah ketimuran sebagai langkah untuk menyerang/memerangi Islam, menimbulkan rasa keragu-raguan terhadap sumber-sumber Islam agar ummat Islam berpaling dari agamanya, agar ummat Islam jangan sampai pada kemuliaan dan kekuatannya, tetapi hanya selalu mengekor kepada Barat, dan selalu taqlid masa bodoh dan apatis, melihat segala macam jenis kejahatan dan kemerosotan di negeri mereka. I

Orientalisme ini hakekatnya adalah lanjutan dari perang Salib, melawan Islam, sebab sebenarnya perang Salib ini belum berhenti, tetapi hanya mengambil bentuk dan warna yang berbeda, di antaranya Orientalis.

Orientalis muncul dengan kedok sebagai para ahli untuk mengadakan riset dan survey tentang sesuatu bidang ilmu pengetahuan dengan maksud tertentu untuk memasukkan berbaga macam fitnah, menebarkan isue-isue; melampiaskan segala isi hatinya dan kedengkiannya terhadap Islam, dan menulisi Islam dengan pena yang beracun.

Para Orientalis terang-terangan menolak sistim ilmu Islam yang asli. Ini berakibat menyimpangnya ummat dari hakekat kebenaran, dan meninggalkan hukum Islam. Orientalis tidak mungkin membiarkan Islam terlaksana di tengah-tengah masyarakat.

Para Orientalis adalah antek-antek penjajah Barat terhadap Negeri-negeri Timur dan Negeri Islam, karena gerakan Orientalis ini adalah lanjutan dari Perang Salib dalam bentuk yang lain.

Gerakan Orientalis berkembang pesat dan sudah sampai berlanjut selama dua abad, perubahan yang bergerak sebagai salah satu bentuk penjajahan.

Asal kata “Orientalisme” bahasa Arabnya al istisyraaq, mashdar fiil: Istasyraqa. Artinya, “mengarah ke Timur dan memakai pakaian masyarakatnya.”

Para Orientalis (al Mustasyriqun) mendalami bahasa-bahasa Timur sebagai langkah untuk mengarah ke sana. Masing-masingnya mempelajari satu bahasa atau bermacam-macam bahasa Timur, seperti bahasa Arab, bahasa Parsi, bahasa Ibrani, bahasa Urdu, Suryani, Indonesia, Melayu, Cina dan lain-lain. Sesudah itu mereka mempelajari bermacam-macam ilmu pengetahuan, kesenian, adab/sastra, kepercayaan masyarakat yang mempunyai bahasa tersebut di atas dan lain-lainnya. Bahasa Arablah yang menjadi sasaran utama dari tujuan para Orientalis ini.

Memang para Orientalis sudah banyak yang mempelajari bahasa Arab, dan menjadi spesialis dalam ilmu bahasa, seperti ahli Nahwu, ahli Sharaf, ahli Sastra (Adab) dan ahli Balaghah. Kemudian mereka mulai menjurus pada ilmu-ilmu Islamiyah, seperti: Aqidah, Syari’ah dan lain-lain, dan seterusnya menambah Aqidah dan Syari’ah yang murni itu dengan kebatilan-kebatilan untuk mengaburkan hakekat Islam dan memalingkan ummat dari agamanya yang menunjukinya ke jalan kemajuan dan kemuliaan. Tujuan tersebut telah terlaksana dan mempengaruhi kebudayaan negeri-negeri Islam.

Bukti yang paling jelas mengenai hubungan Orientalisme dengan penjajahan yaitu bahwa pasaran Orientalisme sangat pesat di Eropa, Amerika dan negara-negara yang ada kepentingannya dengan negara Timur umumnya dan negara-negara Islam pada khususnya. Kesempatan yang lebih luas lagi bagi Orientalisme di negara-negara jajahan digunakan untuk mengendalikan peperangan di negara-negara Timur dalam segala bentuknya, yang dikenal di zaman modern, baik perang bersenjata (militer) maupun perang ekonomi, politik atau kebudayaan atau perang fikiran. Bahkan hampir tidak terdapat Kedutaan-kedutaan Negara-negara Penjajah di negeri-negeri Timur dan negara-negara Islam yang tidak ada di dalamnya. “Orientalis” yang menduduki posisi/jabatan-jabatan strategis pada kedutaan itu, baik diplomat atau pegawai biasa.

Sesungguhnya ikatan Orientalisme dengan penjajah dan antek-anteknya menjadikan Orientalisme selalu meningkatkan usahanya dalam menyesatkan Islam dan menggerogoti da’wah Islamiyah. Mereka menggunakan semua alat, dalam penyesatan tersebut, sebab agama yang maha suci inilah satu-satunya penghalang yang tangguh dalam menghadapi penjajahan dan perhambaan kepada selain Allah.

Para Orientalis mengetahui betul dalam penelitiannya terhadap Islam bahwa aqidah Islam menanamkan dasar-dasar yang kokoh sesuai dengan fitrah kemanusiaan, umum dan logis, sesuai dengan akal yang lempang, serta textnya (nash-nash) yang tegas, di mana tidak memungkinkan bagi akal (otak) para ahli fikir dan failasuf untuk membatalkan pokok yang satu ini dari sumbernya, apabila mereka sudah terbiasa dengan manhaj ilmu yang benar. Justru karena itu sejak dahulu, sejak timbulnya, Orientalisme selalu menanamkan bibit-bibit penyelewengan terhadap Da’wah Islam dengan memasukkan kebatilan-kebatilan, dengan kedok penelitian dan pembahasan ilmiyah yang berselubung.

Dengan demikian nyatalah bahwa Orientalisme merupakah pelindung musuh-musuh Islam, Penjajah, Atheis, Zionis dan lain-lain. Di balik nama Orientalisme ini bernaung apa yang dikatakan penganut faham Komunis yang berbahaya dan merusak itu, dan para penyokong aliran-aliran atheisme di zaman modern. Mereka menghimpun segala kemarahan dan kebencian terhadap Islam; lantaran Islam itu berasaskan Tauhid dan merupakan Risalah Ilahiyah yang bertitik tolak dan memusatkan segala-galanya kepada Allah. Semua Rasul Allah selalu memulai da’wahnya terhadap kaum/ummatnya dengan perkataan: “Sembahlah olehmu Tuhan-mu; tak ada Tuhan selain Dia.”

Agama adalah fitrah yang diberikan Allah kepada manusia, yang hakekat fitrah manusia pun sesuai dengan agama itu, dan Tauhid yang sangat sesuai dengan jiwa manusia; hanya Iblis dan Syaithanlah yang memalingkan dan mempengaruhi manusia kepada penyembahan thaghut, patung, batu, syaithan, api, kuasa manusia, dan lain-lain.

Aqidah Islam adalah aqidah yang jelas dan tegas, jauh dari keraguan dan sangkaan serta khayalan (imaginasi). Dengan aqidah yang betul, manusia mampu mengendalikan hawa nafsunya; dan aqidah inilah yang diperkokoh oleh akal supaya tetap baik dan sampai pada hakekat yang sebenamya.

Dengan begitu jelaslah bahwa Orientalisme adalah alat yang dipakai oleh musuh-musuh Islam yang ingin merusak dan menggerogoti da’wah dan ajaran Islam yang sangat sesuai dengan fitrah manusia tersebut.

Para Orientalis berusaha keras memerangi Islam dengan segala cara, gaya dan dayanya dan dengan berbagai bentuk; karena tujuan mereka terang-terangan anti dan ingin menghancurkan Islam itu sendiri. Syukur, Allah selalu melindungi ummat Islam dan menenangkan ummat Islam, betapapun benci dan lihainya orang kafir.

2. Usaha Orientalisme Dalam Memerangi Islam Dengan Bersenjatakan Ilmu.
Para Da’i dan Ummat Islam yang antusias terhadap Da’wah Islamiyah patut sekali mengetahui dan mendalami usaha-usaha yang dilakukan oleh para Orientalis dalam memerangi Islam sebab mereka itu hakekatnya adalah musuh Islam yang paling keras.

Mereka (Orientalis) menjadikan ilmu sebagai alat untuk menggerogoti da’wah Islam dan bersembunyi di balik topeng-topeng pembahasan dan penelitian ilmiyah. Sebenarnya mereka itu memasukkan bibit-bibit (benih-benih) kebatilan terutama sekali ke dalam Syari’ah Islamiyah, masalah-masalah Fiqih, muamallah dan lain-lain, di mana dengan sengaja mereka membikin hal-hal yang menyesatkan terhadap Angkatan Muda Islam, yang belajar kepada mereka, memantapkan serta memberikan hal-hal yang membuat orang bungkem dan merasa cukup terhadap fikiran-fikiran yang merusak dan berbahaya, dan menarik secara halus agar para mahasiswa yang Belajar dengan Orientalis dan yang belajar di negara-negara tersebut (Barat) bergabung dengan mereka (Orientalis) dalam merusak dan mencari-cari kejelekan Islam, tanpa mereka sadari. Bahkan ada Universitas Orientalis yang mensyaratkan adanya kemampuan mahasiswanya untuk menjelaskan kejelekan Islam bila mereka hendak mendapat degree kesarjanaan.

Adapun tulisan-tulisan para Orientalis yang berkenaan dengan Risalah Islamiyah, Rasul-rasul lain-lain, tegas-tegas membongkar rahasia kebenciannya yang terpendam terhadap Islam.

Salah satu contoh dapat kita kemukakan di sini, yaitu “apa” yang ditulis oleh salah seorang Orientalis yang bernama Gold Tziher (Buku-buku karangan Gold Tziher nii di zaman Belanda dijadikan standard pengetahuan agama di Fakultas-fakultas Hukum). Untuk mengetahui maksud jahat mereka dan peranannya dalam menindas Islam dan menggerogoti da’wah Islamiyah dengan menggunakan ILMU sebagai alat dalam mencapai tujuannya.

Orientalis tersebut mengatakan dalam buku yang dikarang oleh Gold Tziher, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh Dr. M. Yusuf Musa dkk, berjudul AL AQIDAH WAS SYARI’AH FIL ISLAM, halaman 15, berbunyi:

“… Maka pemberitaan-pemberitaan kegembiraan oleh Nabi Arab itu bukanlah suatu yang baru, melainkan hanya merupakan kutipan-kutipan yang diambilnya dari pengetahuan-pengetahuan dan pokok-pokok fikiran agama-agama yang diketahuinya atau diperolehnya akibat hubungannya dengan tokoh-tokoh Yahudi atau Kristen dan lain-lain. Hal itulah yang berbekas dan berpengaruh pada Muhammad secara mendalam, yang menurut dia (Muhammad) pantas sekali untuk membangunkan jiwa dan perasaan keagamaan yang sejati di kalangan anggota-anggota kaumnya.”

Ini adalah perkataan yang berbisa, yang diulang-ulang oleh para Orientalist yang terang-terang benci/sentimen, seperti: da’wah yang pernah dilancarkan oleh kaum Musyrikin sejak 14 abad yang lalu, yang langsung dibalas oleh Allah SWT, sehingga Allah membongkar rahasia, akal dan perbuatan jahat mereka, dalam surat Al Fufqan ayat 4-6:

Orang-orang Kafir itu berkata, “Ini tidak lain dari kata-kata dongeng yang diadakan oleh Muhammad dan ditolong oleh kaum lain; dengan perkataannya itu mereka sudah mengerjakan keaniayaan dan dosa besar.”

Orang Kafir itu berkata lagi, “Adalah dongeng orang-orang dahulu kala yang dikutipnya; dan itulah yang didiktekan kepadanya pagi dan sore (terus-menerus).

Katakanlah (hai Muhammad), Ajaran ini diturunkan oleh Yang Maha Tahu rahasia langit dan bumi, dan Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (al Furqan 4-6).

Kemudian Allah membantah dan mematahkan alasan-alasan musyrik tersebut dengan firman-Nya:

“Jika kamu ragu pada apa yang Kami turunkan pada hamba-Ku, maka datangkanlah satu surat yang serupa Qur’an itu, panggil saksi-saksimu yang selain Allah, jika kamu benar, andaikata kamu tidak sanggup membuatnya, dan pasti kamu tak akan sanggup berbuat itu, maka takutlah kamu pada api neraka yang sebagai kayu bakarnya ialah manusia dan batu yang disediakan untuk orang-orang kafir.” (al Baqarah 23).

Gold Tziher dan konco-konconya di kalangan Orientalis adalah musuh Islam, melakukan pemurtadan seperti yang dilakukan oleh orang-orang musyrik Quraisy dahulu kala yang bersikap menentang dan angkuh. Sedangkan orang musryik Quraisy masih adil (sopan) dalam pembangkangannya, dan akhirnya mereka itu masuk ke dalam agama Islam dan ikut berjihad pada jalan Allah, dan pahlawan-pahlawan perang menghadapi musuh-musuh Islam.

Adapun Orientalis selalu saja menyerang Islam, menggerogoti da’wah dengan membikin keragu-raguan di dalam pemaham-an Al Qur’an. Menimbulkan waham (pendangkalan faham) dengan memutarbalikkan fakta, dengan membuat hadis-hadis palsu atau mengatakan sendiri bahwa Rasul sendiri pernah melampaui ketentuan wahyu karena menasakhkan (membatalkan) wahyu yang pernah turun dengan perintah Allah. Bbegitulah dakwaan Orientalis tersebut, sebagaimana bisa dilihat pada buku berjudul Aqidah was Syari’ah fil Islam karangan Gold Thiher halaman 41.

Jelaslah kebencian Orientalis ini, bahkan kebencian itu sudah mempengaruhi otaknya, karena akalnya yang sehat sudah dipengaruhi oleh hatinya yang benci, di mana dia mengakui bahwa Muhammad itu Rasulullah, yang merubah Risalah Tuhan-nya atas perintah Tuhan karena situasi yang memaksa. Apakah ini masuk di akal?

Siapakah Rasul yang membawa Risalah yang berani mendustakan Allah, dan tetap sebagai Rasul? Tidakkah perkataan Orientalis tersebut suatu kebencian yang merusak akalnya sendiri dan memutar-balikkan fakta?

Tidakkah pernah orang yang benci itu membaca ayat Allah yang menangkis tuduhan bohong orang musyrik, yang mengatakan bahwa Muhammad mengada-adakan kebohong-hohongan? Yaitu surat Al-Haqqah ayat 44-47:

“Kalau dia (Muhammad) berkata kepada Kami perkataan-perkataan yang lain, niscaya akan Kami tarik dia dengan kekuatan dan kemudian akan Kami putuskan hubungan yang kuat itu dengannya, maka tidak akan ada seorang pun yang mampu menghalanginya (membelanya).”
Permusuhan Orientalis terhadap Islam sudah nyata sekali, baik melalui perkataan (lisan), tulisan-tulisan yang beracun, maupun yang tersembunyi di dalam hatinya.

Ummat Islam harus bersikap hati-hati dan berusaha membongkar kepalsuan, tipudaya kaum Orientalis yang berselubung di balik semboyan “kebijaksanaan atau logika” dan ummat Islam wajib kerja keras melaksanakan Risalah Islamiyah sampai meresap ke dalam akal fikiran dan perasaan dan dapat diwujudkan dalam kenyataan hidup.

Kita membaca tulisan-tulisan Orientalis mengenai Islam, kalau topiknya betul, dia masukkan kata-kata tuduhan di sana-sini, maka berbuatlah dia ibarat pembunuh yang menyerang orang yang lengah.

Betapa banyak para ilmuwan Islam yang tertipu oleh Orientalis ini, dan mentah-mentah mengambil keterangan, sebagai hukum positif tanpa kritik, bahkan ikut serta bergabung dengan Orientalis tersebut dalam memerangi Islam, penggerogotan Da’wah, penyesatan, dan menganggap itulah teori atau program yang terbaik. Na’uzubillah min zalik.

Para Orientalis pada umumnya mempelajari Islam, dengan niat untuk menghimpun tuduhan terhadap Islam dengan kedok, selubung ilmiyah, penelitian dan survey tentang hakekat Islam, akan tetapi kefanatikannya mengalahkannya dari mengatakan kalimat haq.

Maka untuk menghindari dirinya dari Taa’sub (fanatik), kita harus berusaha menjadikan mereka Sarjana yang murni, yang bersih dan tak palsu dan tidak zalim.

Kaum Orientalis dan pengikut-pengikutnya memang berusaha menghimpun sifat-sifat positif dan negatif, tapi dalam penghimpunan itu mereka tak mungkin lupa menyisipkan komentar-komentar yang menyesatkan. Dari itu kita harus membaca karangan-karangan Orientalis dan lantas kita koreksi dengan berhati-hati sebab mereka tak mungkin bersih dari pengaruh sentimen nafsu pertentangan yang telah mereka warisi sejak zaman Perang Salib, dan tak mungkin lepas dari usaha keras mereka memerangi Islam, menggerogoti Da’wah kebenaran (membuktikan yang haq dan melenyapkan kebatilan).

Islam selalu menghadapi musuh-musuh yang senantiasa menunggu kesempatan di segala pihak, dan kaum Muslimin pun selalu menghadapi musuh-musuhnya yaitu Orientalis, pewaris kaum salib yang memaksa ummat Islam agar selalu sadar dan siaga. Para Da’i (juru Da’wah) wajib dilengkapi dengan segala perlengkapan ilmu yang luas, mendalami serta mengetahui apa yang ada pada musuh, supaya mereka dapat membela agama dari tipu daya musuh dan membatalkan perbuatan jahat musuhnya. Allah selalu melindunginya.

Berikut ini dikemukakan pembahasan sekitar usaha dan cara kaum Orientalis dalam memerangi Islam, memerangi ummat Islam dan memalingkan mereka dari agamanya. Tapi Allah tetap menangkis tipu daya mereka dan menjaga agama yang diridhoi-Nya.
Semoga Allah menghancurkan tipu daya para orintalis terlaknat, merusak semua sumber dana dan media propaganda sesat mereka, serta meruntuhkan kesombongan mereka. Amien Ya Rabbal 'alamin

Sumber : Suara muslim cyber book

Assalamu 'alaikum warahmatulahi wabarakatuh

Seorang teman yang beragama Non muslim bertanya apakah Umat Islam dijamin oleh Allah masuk surga nantinya, awalnya saya tidak mampu menjawab sampai saya temukan artikel yang menjelaskan hal tersebut terdapat dalam beberapa hadist berikut penjelasan dari pertanyaan tersebut
Dalam aqidah ahlussunnah wal jamaah, setiap Muslim memang dipastikan pada akhirnya akan masuk surga. Namun tidak ada yang menjamin bisa lolos begitu saja langsung tanpa lewat neraka. Tergantung dari dosa dan berat timbangan amal baik dan buruk, setelah dihisab.
Sebaliknya, orang kafir (non muslim) sudah dipastikan masuk neraka. Meski punya banyak perbuatan yang terbilang baik di mata manusia. Tapi sayang di mata Allah justru dia merupakan penentang utama. Allah SWT mengutus nabi dan rasul, dia malah mengingkarinya. Allah menurunkan kitab suci, dia malah membuangnya. Apalah artinya baik di mata manusia tapi kufur di mata Allah?
Jaminan buat orang Islam untuk masuk surga banyak didapat keterangannya pada sabda-sabda Rasulullah SAW. Misalnya hadits berikut ini:

Dari Abi Hurairah ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Setiap ummatku pasti akan masuk surga, kecuali yang tidak mau. Shahabat bertanya, "Ya Rasulallah, siapa yang tidak mau?" Beliau menjawab, "Mereka yang mentaatiku akan masuk surga dan yang menetangku maka dia telah enggan masuk surga." (HR Bukhar)
Selain itu juga ada hadits Rasulullah SAW lainnya yang menyebutkan hal itu.
Dari Abi Said bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Bila ahli surga telah masuk surga dan ahli neraka telah masuk neraka, maka Allah SWT akan berkata, "Orang yang di dalam hatinya ada setitik iman, hendaklah dikeluarkan. Maka mereka pun keluar dari neraka." (HR Bukhari 6560 dan Muslim 184)
Dari Anas ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Dikeluarkan dari neraka orang yang mengucapkan (Laa Ilaaha Illallah) dan di dalam hatinya ada seberat biji dari kebaikan (iman). (HR Bukhari 44 dan Muslim 193)
Ada juga hadits yang isinya merupakan sumpah Allah SWT bahwa orang yang mengucapkan syahadatain itu akan dikeluarkan dari neraka.
Dari Anas ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda tentang Allah SWT yang berfirman, "Demi Izzah-Ku, demi Jala-Ku, demi Kesombongan-Ku dan demi Keagungan-Ku, Aku pasti keluarkan (dari neraka) orang yang mengucapkan (Laa ilaaha illallah). (HR Bukhari)
Semua hadits di atas dan masih banyak lagi hadits di atas memang memberikan jamiman bahwa orang yang telah pernah mengucapkan syahadatain itu pastilah dikeluarkan dari neraka dan masuk ke dalam surga.
Hanya saja masalahnya, tidak ada jaminan bahwa sebelum masuk ke surga itu apakah akan mampir ke neraka dulu atau tidak. Yang kedua, tentu saja yang dimaksud dengan mengucapkan dua kalimat syahadat itu adalah ikrar yang datang dari lubuk hati, bukan sedekar asal bunyi tapi tanpa rasa percaya. Wallahu a'lam bishshawab
(berbagi semoga bermanfaat)
wassalamu 'alaikum warahmatulahi wabarakatuh,

Hidayah Itu Mahal

Posting by Adya's

Pernahkah terpikirkan bahwa kita tengah berada dalam anugrah yang tiada ternilai dari Dzat yang memiliki kerajaan langit dan bumi, sementara begitu banyak orang yang dihalangi untuk memperolehnya ?

Kita bisa tahu ajaran yang benar dari agama Islam ini. Tahu ini haq, itu batil,,, ini tauhid, itu syirik,,, ini sunnah, itu bid’ah,,,

Lalu kita dimudahkan untuk mengikuti yang haq dan meninggalkan yang batil. Sementara, banyak orang yang tidak mengerti mana yang benar dan mana yang sesat, atau ada yang tahu tapi tidak dimudahkan baginya untuk mengamalkan al-haq, malah ia gampang berbuat kebatilan.

Kita dapat berjalan mantap dibawah cahaya yang terang benderang, sementara banyak orang yang tertatih meraba dalam kegelapan.

Kita tahu apa tujuan hidup kita dan kemana kita kan menuju. Sementara, ada orang-orang yang tidak tahu untuk apa sebenarnya mereka hidup. Bahkan kebanyakan mereka menganggap mereka hidup hanya untuk dunia, sekedar makan, minum, dan bersenang-senang didalamnya.

Apa namanya semua yang kita miliki ini, wahai saudariku, kalau bukan ANUGRAH TERBESAR, NIKMAT YANG TIADA TERNILAI,, Inilah HIDAYAH dan TAUFIK dari ALLAH ‘azza wa jalla kepada jalan-Nya yang lurus.

Dalam Tanzil-Nya, ALLAH ta’ala berfirman :

ALLAH memberikan hidayah kepada siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.” (QS. Al-Baqarah: 213)

Fadhilatusy Syaikh Muhammad ibn Shalih Al-Utsaimin menerangkan dalam tafsirnya, bahwa hidayah disini maknanya adalah petunjuk dan taufik. ALLAH berikan hidayah ini kepada orang yang pantas mendapatkannya, karena segala sesuatu dikaitkan dengan kehendak ALLAH maka mesti mengikuti hikmah-Nya. Siapa yang beroleh hidayah maka memang ia pantas mendapatkannya. [ Tafsir Al-Qur'anil Karim, 3/31 ]

Fadhilatusy Syaikh Al-Fauzan ketika menjelaskan ayat -wahuwa a’lamu bil muhtadiin-, beliau berkata, "ALLAH ‘azza wa jalla tidak meletakkan hidayah didalam hati kecuali kepada orang yang pantas mendapatkannya. Adapun orang yang tidak pantas memperolehnya, maka ALLAH mengharamkannya beroleh hidayah tsb. ALLAH yang Maha Mengetahui, Maha Memiliki Hikmah, Maha Mulia lagi Maha Tinggi, tidak memberikan hidayah hati kepada setiap orang, namun hanya diberikannya kepada orang yang diketahui-Nya berhak mendapatkannya dan dia memang pantas. Sementara orang yang Dia ketahui tidak pantas beroleh hidayah dan tidak cocok, maka diharamkan dari hidayah tsb."

Syaikh melanjutkan, "Diantara sebab terhalangnya seseorang dari beroleh hidayah adalah fanatik terhadap kebatilan dan semangat kesukuan, partai, golongan, dan semisalnya. Semua ini sebab seseorang tidak mendapatkan taufik dari ALLAH. Siapa yang kebenaran telah jelas baginya namun tidak menerimanya, ia akan dihukum dengan terhalang dari hidayah. Ia dihukum dengan penyimpangan dan kesesatan, dan setelah itu ia tidak dapat menerima al-haq lagi. Maka disini ada hasungan kepada orang yang telah sampai al-haq kepadanya untuk bersegera menerimanya. Jangan sampai ia menundanya atau mau pikir-pikir dulu, karena kalau ia menundanya maka ia memang pantas diharamkan/dihalangi dari hidayah tsb.

ALLAH ta’ala berfirman : "Maka tatkala mereka berpaling dari kebenaran, ALLAH memalingkan hati-hati mereka.” (QS. Ash-Shaf ; 5)

<> (QS. Al-An’am ; 110)

[ I'anatul Mustafid bi Syarhi Kitabut Tauhid , I/357 ]

Perlu engkau ketahui, hidayah itu ada 2 macam :

1. Hidayah yang bisa diberikan oleh makhluk, baik dari kalangan para Nabi dan Rasul, para Da’i atau selain mereka. Ini dinamakan hidayah irsyad (bimbingan), dakwah dan bayan (keterangan). Hidayah inilah yang disebutkan dalam ayat :

<> QS. Asy-Syura ; 52

2. Hidayah yang hanya bisa diberikan oleh ALLAH, tidak selain-Nya. Ini dinamakan hidayah taufik. Hidayah inilah yang ditiadakan pada diri Rasulullah sholallohu ‘alaihi wasallam, terlebih selain beliau, dalam ayat :

<> QS. Al Qashash ; 56

Yang namanya manusia, baik ia da’i atau selainnya, hanya dapat membuka jalan dihadapan sesamanya. Ia memberikan penerangan dan bimbingan kepada mereka, mengajari mereka mana yang benar, mana yang salah. Adapun memasukkan orang lain ke dalam hidayah dan memasukkan iman ke dalam hati, maka tak ada seorang pun yang kuasa melakukannya, karena ini hak ALLAH semata. [ Al-Qoulul Mufid Syarh Kitabut Tauhid, Ibnu Utsaimin, sebagaimana dinukil dalam Majmu' Fatawa wa Rasa'il beliau, 9/340-341 ]

Saudariku, bersyukurlah kepada ALLAH ketika engkau dapati dirimu termasuk orang yang dipilih-Nya untuk mendapatkan dua hidayah yang tsb diatas. Karena, betapa banyak orang yang telah sampai kepadanya hidayah irsyad, telah sampai kepadanya dakwah, telah sampai padanya al-Haq, namun ia tidak dapat mengikutinya karena terhalang dari hidayah taufik. Sementara dirimu, ketika tahu al-Haq dari al-batil, segera engkau pegang erat yang Haq tsb dan engkau hempaskan kebatilan sejauh mungkin.

Berarti hidayah taufik dari Rabbul Izzah menyertaimu. Tinggal sekarang, hidayah itu harus engkau jaga. Karena ia sangat bernilai dan sangat penting bagi kehidupan kita. Ia harus menyertai kita bila ingin selamat di dunia, terlebih di akhirat. Bagaimana tidak ??? Sementara kita di setiap rakaat dalam sholat diperintah untuk memohon kepada ALLAH ‘azza wa jalla hidayah kepada jalan yang lurus.

<> (QS. Al-Fatihah ; 6)

Bila timbul pertanyaan, bagaimana seorang mukmin meminta hidayah disetiap waktu sholatnya dan diluar sholatnya, sementara mukmin berarti ia telah beroleh hidayah ? Bukankah dengan begitu berarti ia telah meminta apa yang sudah ada pada dirinya ?

Al-Hafizh Ibnu Katsir memberikan jawabannya : ALLAH ta’ala membimbing hamba-hambaNya untuk meminta hidayah, karena setiap insan membutuhkannya siang dan malam. Seorang hamba butuh kepada ALLAH setiap saat untuk mengokohkannya di atas hidayah, agar hidayah itu bertambah dan terus menerus dimilikinya. Karena seorang hamba tidak dapat memberikan kemanfaatan dan tidak dapat menolak kemudharatan dari dirinya, kecuali apa yang ALLAH kehendaki.

ALLAH pun membimbing si hamba agar disetiap waktu memohon kepada-Nya pertolongan, kekokohan, dan taufik. Orang yang bahagia adalah orang yang diberi taufik oleh ALLAH untuk memohon hidayah, karena ALLAH telah memberikan jaminan untuk mengabulkan permintaan orang yang berdoa kepada-Nya di sepanjang malam dan di penghujung siang. Terlebih lagi bila si hamba dalam kondisi terjepit dan sangat membutuhkan bantuan-Nya. Ini sebanding dengan firman-Nya :

<> (QS. An-Nisaa’ ; 136)

Dalam ayat ini, ALLAH Ta’ala memerintahkan orang-orang yang telah beriman agar tetap beriman. Ini bukanlah perintah untuk melakukan sesuatu yang belum ada, karena yang dimaukan dengan perintah beriman disini adalah hasungan agar tetap sabar (kokoh), terus menerus dan tidak berhenti melakukan amalan-amalan yang dapat membantu seseorang agar terus di atas keimanan. [ Tafsir Al-Qur'anil Azhim, I/38 ]

Berbahagialah dengan hidayah yang ALLAH berikan kepadamu dan jangan biarkan hidayah itu berlalu darimu. Mintalah selalu kekokohan dan ke-istiqomahan diatas iman kepada Dzat yang Maha Mengabulkan doa. Teruslah mempelajari agama ALLAH. Hadirilah selalu majelis ilmu. Dekatlah dengan ulama, cintai mereka karena ALLAH. Bergaullah dengan orang-orang sholih dan jauhi orang-orang jahat yang dapat merancukan pemahaman agamamu serta membuatmu terpikat dengan dunia. Semua ini sepantasnya engkau lakukan dalam upaya menjaga hidayah yang ALLAH anugrahkan kepadamu.

Satu lagi yang penting, jangan engkau jual agamamu ini karena menginginkan dunia, karena ingin harta, tahta, dan karena cinta kepada lawan jenis. Sekali-kali janganlah engkau kembali ke belakang. Kembali kepada masa lalu yang suram karena jauh dari hidayah dan bimbingan agama. Ingatlah :

<> (QS. Yunus ; 32)

Berkata Al-Imam Al-Allamah Muhammad Jamaluddin Al-Qasimi rahimahullah, "Kebenaran dan kesesatan itu tidak ada perantara antara keduanya. Maka, siapa yang luput dari kebenaran mesti ia jatuh dalam kesesatan." [Mahasinut Ta'wil, 6/24 ]

Lalu apa persangkaanmu dengan orang yang tahu kebenaran dari kebatilan, semula ia berjalan di atas kebenaran tsb, berada dalam hidayah, namun kemudian ia futur (patah semangat, tidak menetapi kebenaran lagi) dan lisan halnya mengatakan ‘selamat tinggal kebenaran’ ? Wallahul musta’an. Sungguh setan telah berhasil menipu dan menghempaskannya ke jurang yang sangat dalam.

Ya ALLAH, wahai Dzat Yang Membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati kami diatas agama-Mu, diatas ketaatan kepada-Mu.

Amin ya Robbal ‘alamiin.

Sumber Catatan Ummu Marwan

Bulan terbelah dan fakta ilmiahnya

Posting by Adya's 3.31.2011



Di antara mukjizat Rasulullah adalah terbelahnya bulan,penduduk Mekkah meminta bukti kepada Rasulullah,maka bulan terbelah menjadi dua,sehingga mereka melihat GUA HIRA' di antara keduanya,dan ketika terbelah,bulan sedang purnama. ALLAH telah mencatat bukti ini dalam kitabnya,dan ALLAH berfirman:<> (QS.Al-Qamar :1-2)

Ibnu Katsir dalam bukunya Al-Bidayah wan Nihayah,menukil ijma' umat Islam tetang terjadinya bukti ini,dan yang beliau juga menyebutkan bahwa banyak riwayat hadits yang menyebutkan terbelahnya bulan secara mutawatir,dari berbagai jalur yang memberi kepastian. Orang-orang telah menyaksikan mukjizat ini di seantero Jazirah Arabia,akan tetapi penduduk Mekkah belum percaya,mereka mengatakan: "Muhammad telah menyihir kami," kemudian mereka berkata lagi:"Lihatlah apa yang dikatakan orang-orang yang baru datang dari perjalanan,karena Muhammad tidak bisa menyihir semua orang yang datang dari luar kota,mereka memberitahu bahwa mereka telah melihatnya.
Orang-orang yang ada diluar Jazirah Arab juga menyaksikan terbelahnya bulan,Ibnu Katsir berkata:"Terbelahnya bulan disaksikan di banyak penjuru bumi,dan dikatakan bahwa hal tersebut di sebagian negara india,dan dan membangun bagunan pada malam itu,dan menulis tanggalnya dengan malam terbelah bulan."
Mungkin ada yang berkata:"Bahwa terbelahnya bulan bukan suatu yang mustahil,karena ilmu pengetahuan telah menyaksikan terbelahnya meteor broxs menjadi dua pada tahun 1889 M.begitu pula terbelahnya meteor "pela" menjadi dua pada tahun 1846 M,sebagaimana disebutkan oleh ahli ruang angkasa "Spenser Johns" dalam pasal meteor dan bintang-bintang dalam kitab "Alam Tanpa Batas."
Jawabnya adalah: "Bedanya antara terbelahnya bulan dengan terbelahnya kedua meteor ini adalah,bahwa keduanya tidak kembali lagi setelah terbelah,sedangkan bulan bertemu lagi, itulah perbedaan yang ditunggu antara fenomena angkasa secara fitrah,dan mukjizat sifatnya falak ditangan Rasulullah,karena mukjizat sifatnya sementara,dan hilang setelah lewat waktunya dan tercapai tujuannya,kalau seandainya terjadi seterusnya,maka akan menjadi fenomena alam semata dan keluar dari lingkungan mukjizat.



Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar.
Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, “Aku Daud Musa Pitkhok..., ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan?” Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab:”Dipersilahkan dengan senang hati.”
Daud Musa Pitkhok berkata, “Aku pernah meneliti agama2 (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna2 Al-Qur’an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku mem-buka2 terjemahan Al-Qur’an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah…”
Aku bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu? Maka, aku pun berhenti membaca ayat2 selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan se-hari2. Akan tetapi Allah maha tahu tentang tingkat keikhlasam hamba-Nya dalam pencarian kebenaran.
Suatu hari aku duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi antara seorang presenter Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut bercerita tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan.
Presenter berkata, “Andaikan dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak gunanya.” Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, “Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik pada segi kedokteran, industri ataupun pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia2, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.”
Dalam diskusi tersebut dibahas tentang turunnya astronot hingga menjejakkan kakinya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, “Kebodohan macam apalagi ini, dana yang begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?

Para
Astronout : Tengah=Thomas P. Stafford Commander.
Kanan= John W. Young Command Module Pilot.
Kiri= Eugene A. Cernan Lunar Module Pilot.
” Mereka pun menjawab, “Tidak! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun.”
Mendengar hal itu, presenter itu pun bertanya, “Hakikat apa yang kalian telah capai hingga demikian mahal taruhannya?” Mereka menjawab, ” Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali! Presenter pun bertanya, “Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?” Mereka menjawab, “Kami mendapati secara pasti dari batu2-an yang terpisah (katrena) terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Kami meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, “Hal ini tidak mungkin terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali!”
(Berikut ini pernyataan resmi dari NASA -National Aeronautics and Space Administration / Badan Luar Angkasa Dan Aeronautika Nasional-)
Pernyataan Dari NASA

Both pictures above are moon surface picutures,

A Lunar Rille
Credit: Apollo 10, NASA.
Explanation
What could cause a long indentation on the Moon? First discovered over 200 years ago with a small telescope, rilles (rhymes with pills) appear all over the Moon Three ypes of rilles are now recognized: sinuous rilles, which have many meandering curves, arcuate rilles which form sweeping arcs, and straight rilles,. like Ariadaeus Rille ictured above. Long rilles such as Ariadaeus Rille extend for hundreds of kilometers. Sinuous rilles are now thought to be remnants of ancient lava flows, but the origins of rcuate and linear rilles are still a topic of research. The above linear rille was photographed by the Apollo 10 crew in 1969 during their historic approach to only 14-ilometers above the lunar surface. Two months later, Apollo 11, incorporating much knowledge gained from Apollo 10, landed on the Moon

yang artinya:
(apa dapat sebab lekuk panjang di bulan ? Penemuan pertama ditemukan 200 tahun yang lalu dengan sebuah teleskop kecil , rilles nampak seperti bulan tiga yang berjenisan rilles sekarang dikenali dengan istilah: berliku-liku rilles , yang mana banyak tikungan kelok-kelok , arcuate rilles yang mana bentuk busur melingkar , dan rilles yang lurs ,.seperti Ariadaeus sungai kecil yang diatas digambar . panjang rilles seperti Ariadaeus sungai kecilyang panjangnya ratusan kilometer . rilles yang berliku-liku dijabarka sebagai sisa-sisa aliran lahar kuno , tetapi origin arcuate dan linier rilles masih topik riset . sungai kecil linier yang diatas dipotret oleh Apollo 10 awak kapal pada tahun 169 dalam perjalanan bersejarah yang mereka adakan mereka hanya berada sekitar 14-kilometers diatas permukaan lunar . dua bulan , Apollo 11 , pengetahuan banyak diperoleh dari Apollo 10 , yang pernah mendarat di bulan)
Kesimpulan mereka menujukan bahwa bulan pernah terbelah dua dan membentuk suatu garis panjang seperti sungai yang meliuk.

Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, ” Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, ‘Mukjizat (kehebatan) benar2 telah terjadi pada diri Muhammad shallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar2 telah meng-olok2 AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, hingga 100 juta dollar, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin! Agama Islam ini tidak mungkin salah… Lalu aku pun kembali membuka Mushhaf Al-Qur’an dan aku baca surat Al-Qamar…. Dan saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.”

Diterjemahkan oleh: Abu Muhammad ibn Shadiq
(Sabtu, 22 Sya’ban1424H/18-10-2003M)





Andai Saja Dia Bicara

Posting by Adya's 2.27.2011

Sahabat yang tercinta…
Sebuah tulisan dibawah ini saya copy dari berbagai sumber dengan tujuan semoga para pembaca dapat memperoleh hikmah dari tulisan indah ini dan penulis aslinya semoga mendapat limpahan barokah …berikut kata kata indah ini
Waktu engkau masih kanak-kanak, engkau laksana kawan sejatiku..
Dengan wudhlu, kau sentuh aku dalam keadaan suci…
Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari…
Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari
Setelah usai engkaupun menciumku mesra, mesra sekali…

Sekarang engkau telah dewasa…
Nampaknya kau tidak berminat lagi kepadaku..?
Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah..?
Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuan?
Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?

Sekarang aku engkau simpan rapih sekali,
hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya..
Aku sudah engkau anggap sebagai perhiasan rumahmu saja,
Kadang kala aku dijadikan maskawin agar engkau dianggap bertaqwa
Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syaitan

Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian
Di atas lemari, didalam laci, aku engkau padamkan…

Dulu ..pagi pagi..di rumah-rumah engkau bacakan beberapa halamanku…
Sore harinya, aku kau baca beramai-ramai bersama teman-temanmu di surau….
Sekarang pagi-pagi sambil minum kopi…
Engkau bacakan koran pagi atau nonton berita tv..

Waktu senggang kau sempatkan membaca buku karangan manusia
Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah maha perkasa
Engkau campakkan, engkau lupakan…

Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembukaan surat-suratku (basmalah)
Di perjalanan engkau lebih asik menikmati musik duniawi
Tidak ada kaset berisi ayat Allah yang terdapat dalam laci mobilmu
Sepanjang perjalanan radiomu tertuju ke stasiun favoritmu
Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja
E-mail temanmu yang ada ayat-ayat ku pun kadang kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu…
Benarkah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku…?

Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan tv
Menonton pertandingan liga inggris, italia, musik, film atau sinetron laga

Waktupun cepat berlalu….aku semakin kusam dalam lemari
Mengepul debu, dilapisi abu, dan mungkin dimakan kutu…
Seingatku hanya awal bulan ramadhan engku membacaku kembali
Itupun hanya beberapa lembar dariku…
Dengan suara dan lafadl yang tidak semerdu dulu…
Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi membaca..

Apakah koran, tv, radio, komputer dapat memberimu pertolongan
bila engkau dikubur sendirian menunggu kiamat tiba..??
Engkaupun kan diperiksa oleh malaikat suruhannya…
Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya

Setiap saat berlalu ….kuranglah jatah umurmu..
Dan akhirnya kubur senantiasa menunggumu
Engkau bisa kembali pada Tuhanmu sewaktu-waktu
Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu
Bila aku kau baca selalu dan kau hayati
Dikuburmu nanti….aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan
Yang akan membantu engkau membela diri
Bukan koran yang membantumu..

Dalam perjalan di akhirat nanti akulah Qur’an kitab suci yang senantiasa menemani dan melindungimu
Peganglah aku lagi…bacalah aku kembali setiap hari..
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci…
Yang berasal dari Allah Tuhan yang maha mengetahui
Yang disampaikan Jibril kepada Nabi..
Sentuhlah aku kembali…

Bacalah…dan pelajari aku kembali lagi
Setiap datangnya pagi dan sore
Seperti dulu….dulu sekali…
Jangan aku engkau biarkan sendiri dalam bisu dan sepi
Maha Benar Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana

Kenapa Harus Menikah?

Posting by Adya's

Berikut beberapa alasan mengapa harus menikah, semoga bisa memotivasi kaum muslimin untuk memeriahkan dunia dengan nikah.

1. Melengkapi agamanya
“Barang siapa menikah, maka ia telah melengkapi separuh dari agamanya. Dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi. (HR. Thabrani dan Hakim).

2. Menjaga kehormatan diri
“Wahai para pemuda! Barang siapa diantara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena nikah itu lebih mudah menundukkan pandangan dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barang siapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa, karena puasa itu dapat membentengi dirinya. (HSR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasaiy, Darimi, Ibnu Jarud dan Baihaqi).

3. Senda guraunya suami-istri bukanlah perbuatan sia-sia
“Segala sesuatu yang di dalamnya tidak mengandung dzikrullah merupakan perbuatan sia-sia, senda gurau, dan permainan, kecuali empat (perkara), yaitu senda gurau suami dengan istrinya, melatih kuda, berlatih memanah, dan mengajarkan renang.” (Buku Adab Az Zifaf Al Albani hal 245; Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah no. 309).

Hidup berkeluarga merupakan ladang meraih pahala
4. Bersetubuh dengan istri termasuk sedekah
Pernah ada beberapa shahabat Nabi SAW berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, orang-orang kaya telah memborong pahala. Mereka bisa shalat sebagaimana kami shalat; mereka bisa berpuasa sebagaimana kami berpuasa; bahkan mereka bisa bersedekah dengan kelebihan harta mereka.” Beliau bersabda, “Bukankah Allah telah memberikan kepada kalian sesuatu yang bisa kalian sedekahkan? Pada tiap-tiap ucapan tasbih terdapat sedekah; (pada tiap-tiap ucapan takbir terdapat sedekah; pada tiap-tiap ucapan tahlil terdapat sedekah; pada tiap-tiap ucapan tahmid terdapat sedekah); memerintahkan perbuatan baik adalah sedekah; mencegah perbuatan munkar adalah sedekah; dan kalian bersetubuh dengan istri pun sedekah.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, kok bisa salah seorang dari kami melampiaskan syahwatnya akan mendapatkan pahala?” Beliau menjawab, “Bagaimana menurut kalian bila nafsu syahwatnya itu dia salurkan pada tempat yang haram, apakah dia akan mendapatkan dosa dengan sebab perbuatannya itu?” (Mereka menjawab, “Ya, tentu.” Beliau bersabda,) “Demikian pula bila dia salurkan syahwatnya itu pada tempat yang halal, dia pun akan mendapatkan pahala.” (Beliau kemudian menyebutkan beberapa hal lagi yang beliau padankan masing-masingnya dengan sebuah sedekah, lalu beliau bersabda, “Semua itu bisa digantikan cukup dengan shalat dua raka’at Dhuha.”) (Buku Adab Az Zifaf Al Albani hal 125).

5. Adanya saling nasehat-menasehati

6. Bisa mendakwahi orang yang dicintai

7. Pahala memberi contoh yang baik
“Siapa saja yang pertama memberi contoh perilaku yang baik dalam Islam, maka ia mendapatkan pahala kebaikannya dan mendapatkan pahala orang-orang yang meniru perbuatannya itu tanpa dikurangi sedikit pun. Dan barang siapa yang pertama memberi contoh perilaku jelek dalam Islam, maka ia mendapatkan dosa kejahatan itu dan mendapatkan dosa orang yang meniru perbuatannya tanpa dikurangi sedikit pun.” (HR. Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Orang yang pertama kali melakukan kebaikan atau kejahatan.)

Bagaimana menurut Anda bila ada seorang kepala keluarga yang memberi contoh perbuatan yang baik bagi keluarganya dan ditiru oleh istri dan anak-anaknya? Demikian juga sebaliknya bila seorang kepala keluarga memberi contoh yang jelek bagi keluarganya?

8. Seorang suami memberikan nafkah, makan, minum, dan pakaian kepada istrinya dan keluarganya akan terhitung sedekah yang paling utama. Dan akan diganti oleh Allah, ini janji Allah.
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW, bersabda: “Satu dinar yang kamu nafkahkan di jalan Allah, satu dinar yang kamu nafkahkan untuk memerdekakan budak, satu dinar yang kamu berikan kepada orang miskin dan satu dinar yang kamu nafkahkan kepada keluargamu, maka yang paling besar pahalanya yaitu satu dinar yang kamu nafkahkan kepada keluargamu.” (HR Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).

Dari Abu Abdullah (Abu Abdurrahman) Tsauban bin Bujdud., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Dinar yang paling utama adalah dinar yang dinafkahkan seseorang kepada keluarganya, dinar yang dinafkahkan untuk kendaraan di jalan Allah, dan dinar yang dinafkahkan untuk membantu teman seperjuangan di jalan Allah.” (HR. Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).

Seorang suami lebih utama menafkahkan hartanya kepada keluarganya daripada kepada yang lain karena beberapa alasan, diantaranya adalah nafkahnya kepada keluarganya adalah kewajiban dia, dan nafkah itu akan menimbulkan kecintaan kepadanya.

Muawiyah bin Haidah RA., pernah bertanya kepada Rasulullah SAW: ‘Wahai Rasulullah, apa hak istri terhadap salah seorang di antara kami?” Beliau menjawab dengan bersabda, “Berilah makan bila kamu makan dan berilah pakaian bila kamu berpakaian. Janganlah kamu menjelekkan wajahnya, janganlah kamu memukulnya, dan janganlah kamu memisahkannya kecuali di dalam rumah. Bagaimana kamu akan berbuat begitu terhadapnya, sementara sebagian dari kamu telah bergaul dengan mereka, kecuali kalau hal itu telah dihalalkan terhadap mereka.” (Adab Az Zifaf Syaikh Albani hal 249).

Dari Sa’ad bin Abi Waqqash RA., dalam hadits yang panjang yang kami tulis pada bab niat, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda kepadanya: “Sesungguhnya apa saja yang kamu nafkahkan dengan maksud kamu mencari keridhaan Allah, niscaya kamu akan diberi pahala sampai apa saja yang kamu sediakan untuk istrimu.” (HR. Bukhari dan Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga)

Dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash ra., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Seseorang cukup dianggap berdosa apabila ia menyianyiaka orang yang harus diberi belanja.” (HR. Bukhari dan Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).

Dan akan diganti oleh Allah, ini janji Allah

“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan maka Allah akan menggantinya.” (Saba’: 39).

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Nabi SAW bersabda: “Setiap pagi ada dua malaikat yang datang kepada seseorang, yang satu berdoa: “Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang menafkahkan hartanya.” Dan yang lain berdoa: “Ya Allah, binasakanlah harta orang yang kikir.” (HR. Bukhari dan Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).


9. Seorang pria yang menikahi janda yang mempunyai anak, berarti ikut memelihara anak yatim


Janji Allah berupa pertolongan-Nya bagi mereka yang menikah.
1. Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (An Nur: 32)
2. Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya. (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160)

Strategi menangkap ayam

Posting by Adya's 2.05.2011

Anda semua tau apa itu ayam,ya ayam bahasa kerennya “chicken” atau yang udah biasa makan ayam pake tepung kata anakku..pasti taulah masa ayam gak tau hehe
Tapi taukah anda strategi menangkap ayam,dikejar itusih gak efektif ngabisin energi waktu biaya,..lo koq biaya,…ya iyalah kalau anda mengejar ayam terus kecapean kan perlu minum suplemen,atau terus ayamnya gak dapat tapi anda malah dapat sial,terus masuk UGD apa gak jadi pengeluaran biaya tuh,atau setelah ngejar ayam terus jadi pegel-pegel kan musti minta pertolongan “mbah pur”…mbah sepur buat mijitin hehehe
Maka strategi menangkap ayam adalah dengan segenggam umpan tak berharga,menaburkan umpan dengan sendirinya ayam akan mendatangi kita dari segala penjuru,kemudian ayam-ayam akan saling berkelahi memperebutkan umpan kita dan selanjutnya kita tinggal menangkap ayam dengan mudah,ayam akan diam saja,bahkan ketika akan kita potong ayampun diam saja jadilah dia makan nikmat,dengan berbagai macam olahan sesuai selera kita.
Madsud diatas adalah untuk mendapatkan akidah kita sebagai muslim maka strategi orang non muslim menggunakan strategi menangkap ayam dengan umpan sembako,baju bekas,pengobatan gratis,khitanan massal, yang tujuannya agar kita menjadi bersimpati kepada mereka kemudian menjadi bagian dari mereka sesuai tujuan dan rencana mereka,setelah kita menjadi bagian dari mereka tampa bisa kita berbuat apa layaknya ayam yang sudah ditangkap maka mereka akan membuat kita menjadi seperti apa yang mereka kehendaki
Dengan segenggam umpan yang tidak berharga maka mereka akan mendapatkan harta yang tidak ternilai yaitu akidah kita,..jadi hati-hatilah saudaraku setiap saat mereka akan mendatangi kita dengan tujuan menjadikan kita sebagai bagian dari mereka…pertahankan akidah kita jadilah kita sebagai muslim sejati…lebih baik mati kelaparan daripada hidup berkecukupan dengan menjual dan menggadaikan akidah kita sebagai seorang muslim..semoga Allah senantiasa melindungi kita…salam Ukhuwah

Surat Cinta Preman Tua

Posting by Adya's

Kepada yang kusayang dan masih kucinta
Entah nanti malam aku masih bisa menemuimu atau tidak karena saat ini tubuhku sangat letih,aku tak tau apakah nanti malam masih bisa kujumpai kau di warung remang itu atau kau sudah diangkut kedalam truk-truk terjaring razia
Dadaku masih panas karena sisa sisa nikmatmu yang telah kureguk berbotol-botol sehingga saat itu aku benar-benar melayang terbang tinggi
Sayangku malam nanti aku begitu menginginkan bercumbu kembali bersama terbahak-bahak dengan teman lama ku sang tuan setan
Namun sayangku dompetku telah menipis aku tak tau apakah nanti malam aku masih bisa menjumpaimu,namun aku janji andai malam ini aku tak bisa mendatangi mejamu aku janji pasti datang setelah kudapatkan korbanku,sisa uangku hanya untuk selingkuhanku yang akan menantiku dikasur nikmat dan cekikikan mesra si wulan setelah nanti lembar demi lembar kutaburkan uangku di atas tubuh mulusnya
Sayangku kau lah teman setiaku saat aku dalam kegundahan dan saat wulan masih dalam pelukan hidung belang lain yang cekikik dan desahnya membakar otakku
Aku janji kau kan selalu berada di pelukanku dalam susah dan senangku dalam kaya dan miskinku.
Sayang tubuhku sangat letih setelah semalam kau puaskan aku sehingga seribu bintang menari dikepalaku,begitu hebatnya kau terbangkan aku sehingga bumi pun ikut menari beterbangan pohonpun ikut berdansa bersama kita,aku tak kenal lagi siapa aku,tuhanku,taklagi tau apakah ini dosa,surga ataukah jalan keneraka
Saat tetes demi tetes telah kuteguk,aku tak lagi tau aku berada dimana,dijalan kereta ataukah sudah dalam keranda hanya yang kutau saat ini aku sedang melayang tinggi
Sayang tunggu aku,pasti aku akan datang..pasti
Biarlah siwulan masih dalam pelukan siudin,marsan,junaedi biarlah aku pun tak perduli yang penting kita nanti masih bisa bercumbu…tunggu aku sayang aku pasti datang
Sampai nanti suatu saat ada yang memisahkan kita sampai sisa umurku dan tubuhku tak lagi bisa mereguk nikmatmu
Saat itu janganlah kau bersedih karena aku akan selalu hidup bersamamu,aku akan selalu merindukanmu.
Dari : kasihmu sang preman tua

Tersisakah

Posting by Adya's

Entah kenapa
Gundah ini selalu datang menghampiri
Kadang melupakan MU sebagai penguji imanku
Nelangsa melalui hari hari
Mengutuk serapah segala sumpah kau kau lah
Runtuhnya imanku terkadang terbahak menemani,kenapa aku bertanya
Seiring sang alang bersenandung sendiri
Mengingat masa yang telah lalu..berlalu
Perjalanan di biduk nasib yang terus berjalan
Berjalan melaju atau ditinggalkan
Masihkah iman kupegang atau sudah kugadaikan
Kugadaikan dengan secanting beras sepaket sembako
Sementara terbahak sang setan korup dipenjara mewahnya
Setahun dua tak berarti
Sementara imanku tak lagi menunggu siap selalu tergoyah
Ikut aku ikut
Jangan kau tinggalkan
Tapi aku takut dan selalu takut dengan rayuanmu
Roda-roda terus berputar menggilas otakku
Tinggallah seperti ini selamanya berjalan
nasib aku masih punya iman

Ada seorang pemuda arab yang baru saja me-nyelesaikan bangku kuliahnya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa pendidikan agama Islam bahkan ia mampu mendalaminya. Selain belajar, ia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika, ia berke-nalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mere-ka semakin akrab, dengan harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah masuk Islam.

Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas di dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung tersebut. Temannya itu meminta agar ia turut masuk ke dalam gereja. Semula ia berkeberatan. Namun karena ia terus mendesak akhirnya pemuda itupun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka. Ketika pendeta masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan penghor-matan lantas kembali duduk.

Di saat itu si pendeta agak terbelalak ketika meli-hat kepada para hadirin dan berkata, "Di tengah kita ada seorang muslim. Aku harap ia keluar dari sini." Pemuda arab itu tidak bergeming dari tempatnya. Pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia tetap tidak bergeming dari tempatnya. Hingga akhirnya pendeta itu berkata, "Aku minta ia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya." Barulah pemuda ini beranjak keluar.
Di ambang pintu ia bertanya kepada sang pen-deta, "Bagaimana anda tahu bahwa saya seorang mus-lim." Pendeta itu menjawab, "Dari tanda yang terdapat di wajahmu." Kemudian ia beranjak hendak keluar. Namun sang pendeta ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini, yaitu dengan mengajukan beberapa per-tanyaan, tujuannya untuk memojokkan pemuda terse-but dan sekaligus mengokohkan markasnya. Pemuda muslim itupun menerima tantangan debat tersebut.

Sang pendeta berkata, "Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda harus menja-wabnya dengan tepat."
Si pemuda tersenyum dan berkata, "Silahkan!

Sang pendeta pun mulai bertanya, "Sebutkan satu yang tiada duanya,
dua yang tiada tiganya,..?
tiga yang tiada empatnya, ?
empat yang tiada limanya, ?
lima yang tiada enamnya, ?
enam yang tiada tujuhnya, ?
tujuh yang tiada delapannya,?
delapan yang tiada sembilannya,?
sembilan yang tiada sepuluhnya, ?
sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh,?
sebelas yang tiada dua belasnya, ?
dua belas yang tiada tiga belasnya, ?
tiga belas yang tiada em-pat belasnya. ?
Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh! ..?
Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya?
Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga?
Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyu-kainya?
Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu! ..?
Siapakah yang tercipta dari api, ..?
siapakah yang diadzab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api?
Siapakah yang tercipta dari batu, ..?
siapakah yang diadzab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu?
Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar! ..?
Pohon apakah yang mempu-nyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?"

Mendengar pertanyaan tersebut pemuda itu ter-senyum dengan senyuman mengandung keyakinan kepada Allah. Setelah membaca basmalah ia berkata,
-Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.
-Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT berfirman,
"Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tan-da (kebesaran kami)." (Al-Isra': 12).

-Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika me-negakkan kembali dinding yang hampir roboh.

-Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur'an.
-Lima yang tiada enamnya ialah shalat lima waktu.

-Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ke-tika Allah SWT menciptakan makhluk.

-Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah SWT berfirman,
"Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang." (Al-Mulk: 3).

-Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-Rahman. Allah SWT berfirman,
"Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat men-junjung 'Arsy Rabbmu di atas (kepala) mereka." (Al-Haqah: 17).

-Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu'jizat yang diberikan kepada Nabi Musa : tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang.*

-Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah ke-baikan. Allah SWT berfirman,
"Barangsiapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat." (Al-An'am: 160).

-Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudara Yusuf j.
-Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu'jizat Nabi Musa j yang terdapat dalam firman Allah,
"Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, 'Pukullah batu itu de-ngan tongkatmu.' Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air." (Al-Baqarah: 60).

-Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya.

-Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Shubuh. Allah SWT ber-firman,
"Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menying-sing." (At-Takwir: 18).

-Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus AS.
-Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Yusuf j, yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala." Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka, " tak ada cercaaan ter-hadap kalian." Dan ayah mereka Ya'qub berkata, "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

-Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keledai. Allah SWT berfirman,
"Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara kele-dai." (Luqman: 19).

-Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam, malaikat, unta Nabi Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.

-Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah SWT berfirman, "Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim." (Al-Anbiya': 69).

-Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ash-habul Kahfi (penghuni gua).

-Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah SWT,
"Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar." (Yusuf: 28).

-Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari maknanya: Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun adalah hari dan buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari.

Pendeta dan para hadirin merasa takjub mende-ngar jawaban pemuda muslim tersebut. Kemudian ia pamit dan beranjak hendak pergi. Namun ia mengu-rungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab satu pertanyaan saja. Permintaan ini dise-tujui oleh sang pendeta. Pemuda ini berkata, "Apakah kunci surga itu?" mendengar pertanyaan itu lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah. Ia berusaha menyem-bunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil. Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mende-saknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak.

Mereka berkata, "Anda telah melontarkan 22 per-tanyaan kepadanya dan semuanya ia jawab, sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya!" Pendeta tersebut berka-ta, "Sungguh aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun aku takut kalian marah." Mereka menjawab, "Kami akan jamin keselamatan anda." Sang pendeta pun berkata, "Jawabannya ialah: Asyhadu an La Ilaha Illallah wa anna Muhammadar Rasulullah."

Lantas sang pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu memeluk agama Islam. Sungguh Allah telah menganugrahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda muslim yang bertakwa.**

* Penulis tidak menyebutkan yang kesembilan (pent.)
** Kisah nyata ini diambil dari Mausu'ah al-Qishash al-Waqi'ah melalui internet, www.gesah.net

Ketika seorang pribadi muslim memahami nilai dunia dan hakikat kehidupan di dunia; ketika hati seorang mukmin digenangi oleh keimanan dan makrifat tentang Allah Subhanahu wa Ta'ala, nama-nama, dan sifat-sifat-Nya; maka ketika itu; dari pemahaman dan keimanan itu, akan lahirlah karakter mental yang sungguh berharga, yaitu qona’ah. Itulah sebuah harta kekayaan yang tidak ada habisnya.”

Qona’ah – adalah merasa cukup dengan apa yang ada harta bukan ukuran kekayaan seseorang tapi merasa cukup dan senantiasa bersyukur dengan apa yang telah diberikan oleh Allah - sebuah kata yang mudah untuk diucapkan, namun sulit untuk dipraktikkan. Terlebih di zaman ini, dimana kita melihat begitu banyak manusia mengalami “kegilaan” terhadap dunia beserta isinya sehingga dengan berbagai cara mengumpulkan harta sebanyak-banyak tidak perduli dengan cara korupsi,merampok,mencuri,memeras dsb.
Di zaman sekarang ini, sulit rasanya untuk mewujudkan kekayaan yang tiada habisnya ini hanya dengan nasihat singkat, “sahabat,saudara,anakku bersikaplah qona’ah; kamu akan tenang hidupnya”; kecuali orang-orang yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Fondasi Sifat Qona’ah
Fondasi yang utama dan pertama untuk menumbuhkan sifat ini adalah keyakinan yang benar. Keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, mengenal Allah dengan nama dan sifat-sifat-Nya berikut keagungan dan keindahan yang dikandungnya; keimanan yang mantap kepada hari akhir, keyakinan yang benar tentang takdir yang baik dan buruk; semua itu merupakan landasan utama untuk menumbuhkan sifat dan karakter mental yang sangat mahal harganya ini.

Keimanan dan pengetahuan seorang mukmin terhadap Allah beserta nama dan sifatnya; akan menjadikan dirinya merenungkan firman, perintah dan penjelasan-Nya; yang hasilnya ia akan memahami hakikat dunia, hakikat dirinya, dan hakikat qona’ah beserta manfaatnya di dunia dan di akhirat.

Keimanan kepada hari akhir akan mendorong seorang mukmin untuk memiliki sikap zuhud terhadap dunia. Pemikirannya selalu tertuju kepada hari akhir dan seluruh rangkaiannya, terutama ketika amal-amal kita dihisab. Dengan bekal ini ia paham, bahwa hidup dunia hanyalah sementara, sebagaimana yang ia pelajari dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, “Apa perluku dengan dunia? Perumpamaanku dengan dunia hanyalah ibarat pengendara yang tidur siang sejenak di bawah naungan sebuah pohon, kemudian berangkat di sore hari dan meninggalkannya.” (HR.Ahmad dan Tirmidzi). Hal ini akan menjadikannya bersikap menerima apapun yang terjadi dengan dirinya dengan senang hati.

Keimanan terhadap takdir yang baik maupun buruk akan memberikan sikap tenang dan ridho terhadap apa yang dialami, suka maupun duka. Hatinya senantiasa lapang, ia tidak mengenal kata gundah dengan sedikitnya rizki, lemahnya daya, maupun kemiskinan yang menimpanya.

Inginkah Engkau memiliki harta itu?
beberapa faktor yang mendukung kita untuk memperoleh akhlak yang sangat berharga ini:

1. Ilmu agama
Ilmu agama merupakan faktor utama untuk memperoleh harta yang tidak terkira ini. Dengan ilmu, kita mengetahui hakikat, manfaat, dan bahaya jika melalaikan qona’ah. Ilmu agama menjelaskan kepada kita hakikat dunia, menyingkap rahasia-rahasianya, dan bahaya-bahaya terlalu berorientasi kepadanya. Ilmu agama akan mendorong kita untuk mencintai dan mengerahkan seluruh perhatian kita kepada kampung akhirat, kehidupan yang kekal dan abadi.
“Dan tiadalah kehidupan di dunia ini selain main-main dan sendau gurau. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu memahaminya? (Al-An’am:32)


2. Keimanan yang mantap
Ilmu yang kita miliki (insya Allah) berbuah menjadi keimanan yang mantap. Kuat lemahnya sifat qona’ah dalam menghadapi berbagai “fitnah” dunia ini, sesuai dengan tingkat kekuatan iman yang ada pada setiap kita.

3. Pemahaman yang benar tentang qodho dan qodar
Allah Subhanahu wa Ta'ala telah membagi-bagi rizki dan keadaan hidup seluruh manusia.pembagian yang dilakukan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala merupakan ketetapan berdasarkan kebijaksanaan dan ilmu-Nya. Jika kita memahami bahwa ambisi, keluh kesah, dan perhatian kita terhadap dunia dan harta, tidak akan menambah rizki, pemahaman seperti dapat menumbuhkan sifat qona’ah, tenang, rileks terhadap keadaan yang diterimanya, apakah kita kaya maupun miskin.

“Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (Az Zukhruf:32)

“Bersikaplah ridho terhadap apa yang dibagikan oleh Allah, niscaya kamu menjadi manusia yang paling kaya.” (HR.Ahmad)

4. Perjuangan Mental dan Bersabar
Sesuai dengan kebijaksanan-Nya, Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberi kita nafsu yang senantiasa menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat Tuhan.(Yusuf:53). Salah satu bentuk keliaran nafsu adalah permusuhannya terhadap sikap qona’ah. Selama kita tidak melawan nafsu beserta keliarannya, ketika itu kita telah membuka pintu-pintu ambisi, ketamakan, kerakusan, kekikiran, dan keluh kesah.

“Jauhilah sifat syuhh, karena sifat syuhh telah membinasakan orang-orang sebelummu, mendorong mereka untuk menumpahkan darah mereka dan melanggar hal-hal yang diharamkan bagi mereka.” (HR.Muslim)

Imam Ibnu Rojab al Hanbali rahimahullah menjelaskan bahwa syuhh adalah ambisi besar yang mendorong pemilikinya mengambil banyak hal yang tidak halal, tidak menunaikan kewajiban terhadapnya. Substansi sifat ini adalah kerinduan diri kepada apa yang diharamkan oelh Allah serta tidak puas dengan yang telah dihalalkan oleh Alloh, baik menyangkut harta, kemaluan, atau lainnya.

Mengendalikan nafsu dan memaksanya memiliki sikap qona’ah membutuhkan kesabaran dan ketabahan dari seorang mukmin. Kesabaran di sini berkaitan dengan hal-hal yang diharamkan dan hal-hal yang meragukan; karena sifat qona’ah menuntut sikap zuhud, ridho, dan waro’. Sabar dalam ketaatan dan tidak berbuat maksiat.

5. Berdoa dan Memohon kepada Allah
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, sikap menjaga martabat, dan kekayaan.” (HR.Muslim)

Syaikh Abdurrahman Nashir As-Sa’di rahimahullah, berkata:”Ini merupakan salah satu doa yang paling luas cakupan maknanya dan paling bermanfaat. Doa ini mengandung permohonan agar dikarunia kebaikan di dunia dan akhirat. ‘Afaf (sikap menjaga martabat) dan ghina (kekayaan) mengandung arti menjaga kehormatan di hadapan sesama manusia, tidak menggantungkan diri kepada mereka dan merasa kaya dengan Alloh, rizki-Nya, sikap menerima dengan senang hati terhadap apa yang ada pada dirinya, serta diperolehnya kecukupan yang bisa menenangkan hati. Dengan semua itu, sempuralah kebahagiaan hidup di dunia dan ketenangan batin, dan itulah hayah thoyyibah (kehidupan yang baik).

6. Menjauhi Orang-Orang yang Suka Berkeluh Kesah
Teman, kawan, orang-orang di sekitar kita, sangat besar pengaruhnya pada diri kita. Siapa yang lama berkawan dengan orang-orang yang suka berkeluh kesah dan ambisius, maka akan tertimpa penyakit mereka. Hawa nafsu dan akhlak mereka akan menular kepada dirinya. Sebaliknya, berkawan dengan orang-orang sholih, senantiasa berdzikir, zuhud (sekalipun mereka adalah orang-orang kaya dan lapang), akan mendorong kita mengikuti mereka: memiliki sifat qona’ah, zuhud, menerima dengan senang hati semua rizki yang telah dibagikan oleh Allah.

Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, “Seseorang mengikuti agama kawan dekatnya, maka hendaklah setiap orang dari kalian memperhatikan siapa yang menjadi kawan dekatnya.”

7. Melihat yang “di bawah”
“Andaikata anak Adam memiliki dua lembah emas, pasti ia ingin memiliki dua lembah, dan mulutnya tidak kunjung bisa dipenuhi, kecuali dengan tanah. Dan Allah menerima taubat siapa yang bertaubat.” (HR.Bukhari-Muslim)

Manusia, memiliki watak dasar yang mendorongnya utnuk mencintai harta dan dunia. (terkadang) hal ini menjadikan kita melupakan nikmat-nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Bagaimanapun keadaan yang ada pada diri kita, setiap kita pasti telah dikaruniai nikmat dari Allah yang saking banyaknya tidak mampu kita inventarisir dan hitung. Bukan hanya telah, tapi semua yang telah dan akan kita alami adalah nikmat dan karunia Allah yang terkira.

Namun, nikmat dan karunia yang telah Allah berikan secara gratis kepada kita, terkadang terabaikan. Kita merasa kurang dan kurang… kita tidak peduli dan tidak menyadari nilainya… Hal ini bisa jadi karena kita selalu melihat orang-orang yang mendapat nikmat lebih baik dari kita.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, “Lihatlah kepada siapa yang lebih rendah dari kalian, jangan melihat kepada siapa yang lebih tinggi dari kalian; karena itu akan menjadikan kalian tidak menyepelekan nikmat Allah.” (HR.Bukhori)

Inilah beberapa cara untuk menumbuhkan sifat qona’ah dan menerima dengan senang hati rizki dan penghidupan yang telah dibagikan Allah kepada setiap kita.


Pengetahuan tentang hal ini bukan semata-mata pengetahuan ilmiah naratif yang kering dari substansi pelaksanaan yang bisa membedakan antara orang yang bersikap qona’ah atau senantiasa gundah gulana dan berkeluh kesah. Terkadang kita temui, orang yang memiliki sifat qona’ah melimpah ruah tidak hafal dalil-dalil ilmiah dan prinsip-prinsip tersebut selain kandungan makna yang shohih.
Dipihak lain, terkadang kita jumpai orang yang mengaku “berilmu” namun tidak memiliki sifat qona’ah sama sekali. Inilah kenyataan yang ada pada kita sekarang ini. Anda ingin menjadi yang mana, wahai Saudaraku?
Semoga Allah senantiasa menghiasi diri, keluarga, dan keturunan kita; serta kaum muslimin dengan sifat qona’ah. Amiin.

Pengaruh Dajjal Terhadap Wanita

Posting by Adya's 2.01.2011

Dalam Hadits diterangkan bahwa Dajjal tidaklah kecil pengaruhnya terhadap kaum wanita. Kenyataan menunjukkan bahwa walaupun manusia mempunyai kesanggupan untuk berbuat baik, namun pelaksanaannya harus disertai dengan usaha keras seakan-akan harus mendaki puncak gunung. Tetapi tidak demikianlah halnya perbuatan buruk. Tanpa susah payah sedikitpun, manusia selalu siap dan tak segan-segan melakukan perbuatan yang merusak moral dan perbuatan biadab.

Celakanya pada dewasa ini Eropalah yang membuka pintu segala macam godaan berupa pergaulan bebas yang melebihi batas antara pria dan wanita. Adegan-adegan yang membangkitkan nafsu birahi, baik yang dipentaskan dalam panggung maupun di layar putih, menyebabkan tempat-tempat yang menggiurkan itu banyak dikunjungi orang, terutama para pemuda. Gambargambar cabul, tarian telanjang, pakaian wanita setengah tetanjang, semua kejahatan yang ditimbulkan oleh hidup berfoya-foya ini menyebabkan jiwa manusia cepat menjadi rusak. Rusak badannya, demikian pula rusak moralnya.

Meluncur ke bawah adalah lebih mudah daripada naik ke atas. Kejadian-kejadian tersebut buruk sekali pengaruhnya terhadap karakter bangsa kita sendiri. Perbuatan orang-orang Eropa yang tak pantas itu, makin lama makin dianggap tak menjijikkan lagi oleh bangsa kita. Pelacuran dan segala pendahuluannya tak memuakkan perasaan kita lagi. Perbuatan mesum ini, yang cepat sekali menjalarnya di kalangan kaum pria, kini mulai menjalar di kalangan kaum wanita.

Tepat sekali sabda Nabi SAW sbb:
"Orang terakhir yang akan datang kepada Dajjal adalah kaum wanita."

Memang sifat pemalu kaum wanita dapat lama bertahan menghadapi godaan Dajjal. Akan tetapi sekarang mereka sudah jatuh menjadi korban godaan Dajjal, dan sekalipun di negeri kita belum begitu memuncak seperti di Eropa, namun sekarang banyak wanita Timur yang mengucapkan selamat tinggal kepada kesopanan Islam dan berganti menggunakan kesopanan setengah-telanjang ala barat. Mereka bukan saja mengunjungi tempat-tempat hiburan, melainkan mereka sudah mulai ikut-ikutan berdansa.

Apabila pengaruh Dajjal sudah tak terkendalikan lagi dan kebudayaan Islam sudah diganti dengan kebudayaan Barat, pasti akan tiba saatnya bahwa di negara kita seperti halnya di negara Eropa, pelacuran dan segala pendahuluannya, bukan lagi hal yang memuakkan batin kita. Memang benar bahwa agama Islam tak menyuruh kaum wanitanya supaya menyendiri di kamar, dan memakai selubung seperti wanita di India atau di tanah Arab.

Sebaliknya Islam merigizinkan kaum wanita keluar untuk bekerja, berdagang, mendatangi suatu keperluan, memenuhi tugas sosial, ekonomi dan keperluan lainnya. Wanita dapat bekerja sebagai buruh, sebagai pedagang, dan sebagai prajurit. Akan tetapi dengan segala kebebasan bergerak, Islam tak mengizinkan pergaulan bebas antara pria dan wanita, demikian pula tak mengizinkan memakai pakaian yang tak sopan jika berkumpul bersama kaum pria dalam suatu keperluan. Kaum wanita dilarang mempertontonkan kemolekan tubuhnya yang dapat menggiurkan kaum pria. Cara-cara memperlihatkan kemolekan dan pergaulan-bebas inilah ciri-ciri khas Dajjal dalam pergaulan, yang buruk sekali pengaruhnya terhadap wanita Islam yang bermartabat tinggi.

Tak Ada Kompromi Dengan Syetan

Posting by Adya's

Seekor kucing mendadak bertingkah pada saat Nabi Muhammad SAW sedang menjalankan shalat pada suatu malam. Suara meongnya terdengar memekakkan telinga. Si “macan kampung” ini mencoba menjahili Rasulullah dengan tujuan agar konsentrasi Beliau terganggu. Lalu ditangkaplah kucing tadi yang ternyata merupakan jelmaan setan.

Semula Nabi SAW hendak mengikat setan yang berwujud kucing itu pada sebuah tiang di masjid sampai menjelang pagi agar para sahabat dapat melihatnya. Tapi, Rasulullah teringat apa yang dikatakan Nabi Sulaiman: “Tuhan, ampunilah aku, dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang pun jua sesudahku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.” (Ash-Shad:35). Demikianlah menurut riwayat Abdurrazzaq. Rupanya, setan memang tak kenal putus asa untuk selalu mengganggu Nabi SAW. Padahal, Al-Qadhi Iyadh berkata: "Ketahuilah, bahwa seluruh umat berijma' (sepakat) kalau Nabi SAW itu dilindungi dan terpelihara, serta disucikan Allah dari segala macam gangguan dan bisikan setan, baik tubuhnya maupun hatinya."

Simak saja, sebuah hadist yang diriwayatkan Abu Darda', iblis datang membawa nyala api yang hendak dilemparkan ke wajah Rasulullah SAW ketika sedang shalat. Maka beliau bertaawudz, meminta perlindungan Allah dari kejahatan makhuk yang terkutuk itu. Begitu juga ketika Nabi SAW sedang melakukan perjalanan Isra' pada malam hari, Beliau dihadang oleh iblis dengan api. Maka Jibril mengajarkan Rasulullah doa yang langsung dibacanya. Padamlah api itu lalu rontok menjadi abu yang bertebaran, sebagaimana yang diriwayatkan Malik dalam Al-Muwaththa.

Hadist serupa juga diriwayatkan 'Aisyah dan lain-lainnya. Dalam beberapa riwayat disebutkan, bukan sekali dua kali setan mencoba menghadangnya untuk memadamkan cahaya dan mengganggunya di berbagai tempat. Namun setelah gagal dan putus asa, mencoba mengganggunya di waktu beliau sedang shalat. Dan pernah ditangkap dan ditindak oleh Nabi SAW.

Oleh karena setan tidak bisa mengganggu secara langsung, maka ia memperalat musuh-musuh Rasulullah. Seperti yang termaktub dalam sebuah riwayat, bahwa pada malam hijrah Nabi SAW, Quraisy berembuk dan bersekongkol merencanakan pembunuhan Beliau dalam sebuah pertemuan.

Ada lagi, suatu kali, iblis menyamar sebagai orang tua yang datang dari Najed. Di lain kesempatan, iblis menyamar sebagai Suraqah bin Malik waktu perang Badar. Tentang masalah ini, Allah berfirman: “Dan ketika setan menjadikan mereka yang dapat menang terhadap kamu pada hari ini, dan sesungguhnya Aku ini adalah pelindungmu. Maka tatkala kedua pasukan itu telah saling berhadapan, setan itu balik ke belakang seraya berkata: Sesungguhnya aku lepas darimu, sesunguhnya aku dapat melihat apa yang tidak dapat kau lihat, sesungguhnya aku takut kepada Allah dan Allah itu sangat keras siksanya.” (Al-Anfal: 48).

Sebelum peristiwa itu, yakni pada waktu berlangsungnya baiat yang populer dalam sejarah disebut Baitul Aqabah sebelum Nabi SAW hijrah. Untuk menghadapi seabrek godaan setan itu, Nabi SAW tetap terlindung dan terpelihara dari segala macam rongrongan dan kejahatan. Misalnya: tatkala Nabi Muhammad SAW sedang minum obat, ada yang berkata kepadanya: “Kiranya penyakit yang dideritanya itu sejenis paru-paru.” Beliau spontan menjawab: “Tidak, itulah dari setan, sedang setan tidak dibiarkan oleh Allah berbuat sesuatu terhadap diriku.”

Di sisi lain, mungkin muncul pertanyaan bagaimana dengan firman Allah: “Dan jika engkau ditimpa sesuatu godaan, maka berlindunglah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Al-A'raf: 200). Maksud ayat itu bukan tertuju khusus kepada Nabi SAW, tapi kepada umatnya, seperti perintah-perintah lain, yang menurut susunan kalimatnya seakan-akan dihadapkan kepada Nabi SAW. Namun yang dituju adalah umatnya.

Demikian pula firman Allah: “Dan Kami mengutus sebelum kamu seorang Rasul pun, dan tidak pula seorang Nabi, melainkan apabila ia mempunyai suatu keinginan, setan pun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan-keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh setan itu, Allah menguatkan ayat-ayat-Nya, dan Allah Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.”

Dalam menafsirkan ayat yang satu ini, banyak ulama tergelincir karena kalimat (tamanna) diartikan membaca. Sebagai dalilnya dikemukakan kisah Al-Gharanieq yang bohong dan isapan jempol semata, baik dilihat dari segi akal maupun naqal.

Tahukah anda apakah kisah Al-Gharanieq itu ? Itu sebuah kisah yang sengaja diselundupkan oleh musuh-musuh Islam, yang kemudian termakan oleh sebagian orang. Konon, Nabi Muhammad SAW pernah membaca surat Wannajmi hingga sampai ke ayat: Pantaskah kalian menganggap Al-Latta, Al-Uzza, dan Al-Manat ketiganya yang paling kemudian. Lalu meluncurlah dari mulut Nabi SAW sebagai tambahan kalimat-kalimat: “Itulah berhala-berhala tinggi yang diharapkan syafaatnya.” Setelah itu, maka Nabi SAW sujud dan diikuti oleh orang-orang Islam, serta berhala-berhalanya”.

Dalam riwayat yang lain, setanlah yang menginginkan kata-kata itu melalui lidah Nabi SAW karena Beliau menginginkan sesuatu yang dapat mendekatkan dirinya kepada kaumnya. Maka, setelah kejadian itu hati beliau menjadi sedih, dan Allah menurunkan ayat tersebut untuk menghibur kegundahan hati Nabi SAW. Demikianlah kisah-kisah bohong yang sengaja dihembuskan oleh musuh-musuh Islam mengenai kisah Al-Gharanieq.

Tafsiran ayat itu yang benar dan sah seperti yang diuraikan oleh As-Syaikh Abdul Aziz Ab-Dabbagh, bahwa Allah tidak mengutus seorang Rasul atau Nabi melainkan Rasul itu mengharapkan sepenuhnya dan menginginkan dengan sungguh-sungguh agar umatnya beriman. Sebagaimana firman Allah: “Maka, barangkali kamu membinasakan dirimu, karena bersedih hati, sesudah mereka berpaling sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini.” (Al-Kahfi: 6).

Dalam surat Yunus: 103: “Dan sebagian besar manusia tidak beriman, walaupun kamu sangat mengingnkannya.” Juga di dalam surat Yunus: 99: “Apakah kamu hendak memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya.”

Umat yang dihadapi para Nabi dan Rasul itu berbeda-beda, seperti firman Allah: “Akan tetapi mereka berselisih, maka diantara mereka ada yang beriman, dan ada diantaranya yang kafir.” (Al-Baqarah: 253).

Begitulah polah tingkah setan yang sudah berjanji kepada Allah untuk selalu menggoda manusia terus berlanjut sampai kiamat tiba. Sebuah hadist dari Ibnu Mas'ud, bahwa Nabi SAW bersabda: “Tak seorang pun diantara kalian, melainkan Allah mengikutsertakan kepadanya seorang jin dan malaikat.” Ada sahabat yang bertanya: “Apakah engkau juga demikian, ya Rasulullah ?” Nabi menjawab, “Juga aku. Hanya saja Allah menolongku, maka aku terlindung dari gangguannya.”

Meskipun Allah sudah menggaransi untuk melindungi Nabi SAW dari gangguan setan, toh Rasulullah secara tegas tetap menyatakan perang dengan setan, sekaligus memberi teladan bagaimana cara kita menghadapi setan, yakni hanya dengan memohon perlindungan kepada Allah. Tentu, sebagai umatnya kita pun harus pegang prinsip tak ada kompromi dengan setan. (SNY- sumber: Insan Kamil/fosmil

Adapun tipuan serta ajakan syaitan terhadap manusia agar meninggalkan beribadah kepada Allah Taala ada 7 macam jalan;

1. Syaitan melarang manusia, agar jangan taat kepada Allah. Orang-orang yang dipelihara Allah, akan menolak ajakan itu dan akan berkata:
Aku sangat memerlukan sekali kepada pahala dari Allah, kerana aku harus mempunyai bekal dari dunia untuk akhirat yang kekal abadi.

2. Bila pujukan pertama tidak berhasil, maka syaitan mengajak manusia untuk mengakhiri taat; nanti saja atau kalau sudah tua, dan sebagainya. Orang-orang yang terpelihara akan menolak ajakan itu dan akan berkata:
Ajalku bukan pada tanganku; jika aku menunda-nunda amal hari ini untuk esok, maka amal hari esok bila akan aku kerjakan, padahal tiap-tiap hari dan waktu mempunyai amal tersendiri dan hak hukum waktunya.

3. Kadang-kadang syaitan akan mendorong manusia supaya terburu-buru mengerjakan amal baik dengan amat segera dan katanya: Ayuh' cepat-cepat beramal supaya engkau dapat memburu lagi amal lainnya. Orang-orang yang selamat tentu menolak dan berkata:
Amal yang sedikit tapi sempurna lebih baik daripada amal banyak tetapi tidak sempurna. Dalam hal Nabi Muhammad SAW. pernah bersabda dengan maksud:
"Tergopoh-gopoh itu pembawaan dari syaitan, kecuali dalam lima perkara;
1. Mengkahwinkan anak perawan jika telah sampai waktunya.
2. Membayar hutang jika sudah sampai janjinya.
3. Menguruskan mayat bila datang ajalnya.
4. Menghormati tetamu di kala ia datang bertandang.
5. Bertaubat setelah mengerjakan dosa.

4. Syaitan itu lalu menyuruh manusia supaya mengerjakan amal baik dengan sempurna sebab kalau tidak sempurna nanti dicela oleh orang lain. Orang-orang yang terpelihara tentu menolaknya dan akan berkata;
Untuk saya cukup dinilai oleh Allah sahaja dan tidak ada faedahnya beramal kerana manusia. Ini adalah isyarat supaya manusia Riya' dalam amalnya.

5. Setelah itu syaitan menancapkan perasaan dalam hati orang yang beramal dengan mengatakan; Betapa tingginya darjatmu dapat beramal sholeh dan betapa pula cerdikmu dan kesempurnaanmu. Orang-orang yang baik akan menjawab

bahawa semua keagungan dan kesempurnaann itu kepunyaan Allah, bukan kekuatan atau kekuasaan aku. Allahlah yang memberi taufiq kepadaku untuk mengerjakan amal yang Ia redhoi, dan memberikan ganjaran yang besar dengan anugerah kurniaNya. Jika sekiranya tanpa kurnia Allah, maka apalah harganya amalku ini dibandingkan dengan banyaknya nikmat Allah kepadaku, di samping dosaku yang banyak pula.
Tidak dapat berkata-kata dan mengamalkan begini melainkan mereka yang mempunyai ilmu pengetahuan tentang Ilmu Tasauf atau Ilmu Makrifat.

6. Setelah jalan kelima gagal, maka syaitan mengajukan jalan yang keenam. Jalan ini lebih hebat dari yang disebut tadi, dan tidak akan bisa selamat terhadapnya kecuali orang yang cerdik dan hidup fikirannya. Syaitan itu berkata, membisikkan di hati manusia: "Bersungguh-sungguhlah engkau beramal dengan Sir, jangan diketahui oleh manusia sebab Allah jualah yang akan menzhohirkan amalmu nanti terhadap manusia dan akan mengatakan bahawa engkau adalah seorang hamba Allah yang ikhlas". Syaitan itu mencampur-baurkan terhadap setiap orang yang beramal dengan amal tipuannya yang lemah sekali. Dengan ucapannya itu, syaitan bermaksud untuk memasukkan sebahagian daripada penyakit Riya'. Orang yang terpelihara oleh Allah akan menolak ajakan syaitan itu dengan mengatakan;

Hai Malaun (yang dilaknat) tiada henti-henti engkau menggodakaku untuk merosakkan amal dan ibadatku dengan berbagai-bagai jalan dan sekarang engkau berpura-pura seolah-olah akan memperbaiki amalku, padahal maksudmu untuk merosakkannya. Aku ini hamba Allah dan Allahlah jua yang menjadikan aku. Kalau Allah SWT. berkehendak menzhohirkan amalku atau menyembunyikannya; dan kalau berkehendak menjadikan aku mulia atau hina, ini adalah urusan Allah. Aku tidak gelisah apakah amalku itu diperlihatkan oleh Allah kepada manusia atau tidak kerana itu bukan urusan aku sebagai seorang hamba Allah.

7. Setelah gagal syaitan itu menggoda dengan jalan keenam, maka ia menggoda lagi dengan jalan ketujuh dengan mengatakan; "Hai manusia..tidak perlu engkau menyusahkan dirimu untuk beramal ibadah, kerana jika engkau telah ditetapkan oleh Allah pada masa azali dan dijadikan makhluk yang bahagia, maka tidak menjadi mudorat apa-apa bagi engkau untuk meninggalkan amal, engkau akan tetap menjadi seorang yang bahagia. Sebaliknya jika engkau dikehendaki Allah menjadi orang yang celaka, maka tidak ada gunanya lagi engkau beramal dan tetaplah engkau celaka".Orang-orang yang terpelihara oleh Allah tentu akan menolak godaan ini dengan mengatakan:

Aku ini seorang hamba, berkewajipan menurut perintah Tuhanku. Tuhan Maha Mengetahui , menetapkan sekehendakNya dan berbuat apa saja yang dikehendakiNya. Amalku tetap akan bermanfaat, walau bagaimanapun keadaanku. Jika aku dijadikan seorang yang seorang yang berbahgia, aku tetap perlu beribadah untuk menambah pahala, dan jika aku dijadikan seorang yang celaka, aku tetap harus beramal ibadah, supaya tidak menjadi penyesalan bagi diriku meninggalkan amal itu.

Jika sekiranya aku dimasukkan neraka, padahal aku taat, aku lebih senang daripada jika dimasukkan neraka kerana aku maksiat. Tetapi tidak akan demikian keadaannya kerana janji Allah pasti terjadi dan sabdaNya pasti benar. Allah telah menjanjikan kepada siapa yang beramal taat kepadaNya akan diberi ganjaran. Siapa-siapa yang meninggal dunia dalam keadaan beriman dan taat kepada Allah, tidak akan dimasukkan ke dalam neraka dan pasti akan dimasukkan ke Syorga. Jadi masuknya, seseorang ke Syurga bukanlah kerana kekuatan amalnya, tetapi kerana janji Allah semata yang pasti dan suci.

Oleh kerana itu, sedarlah wahai hamba Allah, semoga Allah memberi rahmat kepadamu, sesungguhnya urusan taat kepada Allah seperti yang engkau lihat dan dengar bahawa banyak sekali godaan dan tipuan syaitan untuk menggagalkannya. Qiyaslah segala urusan dan tingkah laku kepada keadaan tersebut, dan bermohonlah pertolongan kepada Allah agar engkau dilindungi dan dipelihara dari kejahatan syaitan ini, kerana sega sesuatu benda di bawah kekuasaan Allah dan kepada Allah kita mohon Taufiq untuk mendapatkan keridhoaanNya.

TIDAK ADA DAYA UNTUK MENINGGALKAN MAKSIAT DAN TIDAK ADA KEKUATAN UNTUK MENGERJAKAN TAAT, KECUALI DENGAN PERTOLONGAN ALLAH YANG MAHA LUHUR DAN MAHA AGUNG