Belajar & Berbagi

Jika Hati dan Raga tak lagi bergetar merasa

Posting by Adya's 1.23.2011

Jika hati mu tak lagi bergetar saat menyebut nama Allah maka tanyakan imanmu apakah sudah mulai tergerus oleh kotornya hati,saat kulitmu tak lagi merasa kan nikmat yang telah diberikan oleh Allah tanyakan otakmu apakah sudah tak lagi memberi perintah untuk meraba dan merasakan rahmat dan karunia yang tersebar diantara relung-relung tulang asa mu
Kawan saat gemertak rahang ini merasakan syahdunya berada dalam dekapan iman,seakan hati yang kosong telah terisi oleh satu nikmat tak terkirakan,namun kadang lalai mengisi hari hari
Saat irama azan memanggil tuk menghadapNya tak ada lagi kita rasakan untuk memenuhi panggilan coba tanyakan hati kecil mengapa…?
Sudah tidak terasa lagi kita pengakuan akan kita sebagai hamba,sudah hilangkah malu kita sebagai penikmat segala karunia
Saat air wudhu tak lagi terasa menyegarkan
Saat sajadah tak lagi jadi keinginan untuk kita cumbu dalam ketaatan
Tanya dan Tanya sudah semakin munafikkah menerima tetesan rizki yang kita ambil dan nikmati
Saat Alqur’an tak lagi jadi bacaan, luput pula dari pajangan dilemari atau telah terjual bersama tumpukan Koran yang terjual kiloan mungkin juga telah kusam bercampur barang-barang digudang belakang
Tanya dan Tanya kembali………………..
Masih malukah kita mengakuinya………….?????
Atau rasa malu itupun telah hilang …………
Terjual demi pizza atau sekilo nasi aking…..masih malukah kita mengakuinya bahwa udara gratis yang kita hirup adalah karuniaNya
Kenapa……..kenapa dan kemana……rasa ,….itu
Menangislah …jika hatimu masih merasa ….menangislah
Atau jangan-jangan airmata itu tak tersisa lagi mengaliri bola mata taubat
Kembalilah sewaktu kau mampu…gerakkan kakimu selagi mau melangkah memenuhi panggilanNya
Atau kau akan hilang bersama tawa kemenangan tuan setan,…dalam terbahak nya kau pun habis dalam keranda penyesalan ………terlambat..terlambat dan perhitungan akan segera dimulai
Tangis dan raunganmu tak lagi memilukan tubuhmu hancur bersama lahapnya cacing dan gundukan makam mu yang jarang dikunjungi sanak saudara dan taulan
Ingatlah kawan ingatkan pula aku untuk melaksanakan sebelum semuanya tak berarti dan dinding itu yang tak lagi bisa kita tembus dan pulang mengulang……..sadarlah waktu takkan bisa kembali dan perhisaban akan datang pasti mengunjungi..