Belajar & Berbagi

Bulan terbelah dan fakta ilmiahnya

Posting by Adya's 3.31.2011



Di antara mukjizat Rasulullah adalah terbelahnya bulan,penduduk Mekkah meminta bukti kepada Rasulullah,maka bulan terbelah menjadi dua,sehingga mereka melihat GUA HIRA' di antara keduanya,dan ketika terbelah,bulan sedang purnama. ALLAH telah mencatat bukti ini dalam kitabnya,dan ALLAH berfirman:<> (QS.Al-Qamar :1-2)

Ibnu Katsir dalam bukunya Al-Bidayah wan Nihayah,menukil ijma' umat Islam tetang terjadinya bukti ini,dan yang beliau juga menyebutkan bahwa banyak riwayat hadits yang menyebutkan terbelahnya bulan secara mutawatir,dari berbagai jalur yang memberi kepastian. Orang-orang telah menyaksikan mukjizat ini di seantero Jazirah Arabia,akan tetapi penduduk Mekkah belum percaya,mereka mengatakan: "Muhammad telah menyihir kami," kemudian mereka berkata lagi:"Lihatlah apa yang dikatakan orang-orang yang baru datang dari perjalanan,karena Muhammad tidak bisa menyihir semua orang yang datang dari luar kota,mereka memberitahu bahwa mereka telah melihatnya.
Orang-orang yang ada diluar Jazirah Arab juga menyaksikan terbelahnya bulan,Ibnu Katsir berkata:"Terbelahnya bulan disaksikan di banyak penjuru bumi,dan dikatakan bahwa hal tersebut di sebagian negara india,dan dan membangun bagunan pada malam itu,dan menulis tanggalnya dengan malam terbelah bulan."
Mungkin ada yang berkata:"Bahwa terbelahnya bulan bukan suatu yang mustahil,karena ilmu pengetahuan telah menyaksikan terbelahnya meteor broxs menjadi dua pada tahun 1889 M.begitu pula terbelahnya meteor "pela" menjadi dua pada tahun 1846 M,sebagaimana disebutkan oleh ahli ruang angkasa "Spenser Johns" dalam pasal meteor dan bintang-bintang dalam kitab "Alam Tanpa Batas."
Jawabnya adalah: "Bedanya antara terbelahnya bulan dengan terbelahnya kedua meteor ini adalah,bahwa keduanya tidak kembali lagi setelah terbelah,sedangkan bulan bertemu lagi, itulah perbedaan yang ditunggu antara fenomena angkasa secara fitrah,dan mukjizat sifatnya falak ditangan Rasulullah,karena mukjizat sifatnya sementara,dan hilang setelah lewat waktunya dan tercapai tujuannya,kalau seandainya terjadi seterusnya,maka akan menjadi fenomena alam semata dan keluar dari lingkungan mukjizat.



Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar.
Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, “Aku Daud Musa Pitkhok..., ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan?” Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab:”Dipersilahkan dengan senang hati.”
Daud Musa Pitkhok berkata, “Aku pernah meneliti agama2 (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna2 Al-Qur’an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku mem-buka2 terjemahan Al-Qur’an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah…”
Aku bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu? Maka, aku pun berhenti membaca ayat2 selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan se-hari2. Akan tetapi Allah maha tahu tentang tingkat keikhlasam hamba-Nya dalam pencarian kebenaran.
Suatu hari aku duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi antara seorang presenter Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut bercerita tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan.
Presenter berkata, “Andaikan dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak gunanya.” Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, “Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik pada segi kedokteran, industri ataupun pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia2, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.”
Dalam diskusi tersebut dibahas tentang turunnya astronot hingga menjejakkan kakinya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, “Kebodohan macam apalagi ini, dana yang begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?

Para
Astronout : Tengah=Thomas P. Stafford Commander.
Kanan= John W. Young Command Module Pilot.
Kiri= Eugene A. Cernan Lunar Module Pilot.
” Mereka pun menjawab, “Tidak! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun.”
Mendengar hal itu, presenter itu pun bertanya, “Hakikat apa yang kalian telah capai hingga demikian mahal taruhannya?” Mereka menjawab, ” Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali! Presenter pun bertanya, “Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?” Mereka menjawab, “Kami mendapati secara pasti dari batu2-an yang terpisah (katrena) terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Kami meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, “Hal ini tidak mungkin terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali!”
(Berikut ini pernyataan resmi dari NASA -National Aeronautics and Space Administration / Badan Luar Angkasa Dan Aeronautika Nasional-)
Pernyataan Dari NASA

Both pictures above are moon surface picutures,

A Lunar Rille
Credit: Apollo 10, NASA.
Explanation
What could cause a long indentation on the Moon? First discovered over 200 years ago with a small telescope, rilles (rhymes with pills) appear all over the Moon Three ypes of rilles are now recognized: sinuous rilles, which have many meandering curves, arcuate rilles which form sweeping arcs, and straight rilles,. like Ariadaeus Rille ictured above. Long rilles such as Ariadaeus Rille extend for hundreds of kilometers. Sinuous rilles are now thought to be remnants of ancient lava flows, but the origins of rcuate and linear rilles are still a topic of research. The above linear rille was photographed by the Apollo 10 crew in 1969 during their historic approach to only 14-ilometers above the lunar surface. Two months later, Apollo 11, incorporating much knowledge gained from Apollo 10, landed on the Moon

yang artinya:
(apa dapat sebab lekuk panjang di bulan ? Penemuan pertama ditemukan 200 tahun yang lalu dengan sebuah teleskop kecil , rilles nampak seperti bulan tiga yang berjenisan rilles sekarang dikenali dengan istilah: berliku-liku rilles , yang mana banyak tikungan kelok-kelok , arcuate rilles yang mana bentuk busur melingkar , dan rilles yang lurs ,.seperti Ariadaeus sungai kecil yang diatas digambar . panjang rilles seperti Ariadaeus sungai kecilyang panjangnya ratusan kilometer . rilles yang berliku-liku dijabarka sebagai sisa-sisa aliran lahar kuno , tetapi origin arcuate dan linier rilles masih topik riset . sungai kecil linier yang diatas dipotret oleh Apollo 10 awak kapal pada tahun 169 dalam perjalanan bersejarah yang mereka adakan mereka hanya berada sekitar 14-kilometers diatas permukaan lunar . dua bulan , Apollo 11 , pengetahuan banyak diperoleh dari Apollo 10 , yang pernah mendarat di bulan)
Kesimpulan mereka menujukan bahwa bulan pernah terbelah dua dan membentuk suatu garis panjang seperti sungai yang meliuk.

Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, ” Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, ‘Mukjizat (kehebatan) benar2 telah terjadi pada diri Muhammad shallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar2 telah meng-olok2 AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, hingga 100 juta dollar, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin! Agama Islam ini tidak mungkin salah… Lalu aku pun kembali membuka Mushhaf Al-Qur’an dan aku baca surat Al-Qamar…. Dan saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.”

Diterjemahkan oleh: Abu Muhammad ibn Shadiq
(Sabtu, 22 Sya’ban1424H/18-10-2003M)