Adya's Blog

Belajar & Berbagi

Hadiah ilmu di pagi hari

Posting by Adya's 3.08.2017

Pagi ini kamis 9 Maret 2017
Seperti biasa membuka kitab,..sejuta umat facebook baca ini baca itu,.status galau sampai status pamer,..dari pamer harta sampe pamer makanan uiihhhh
Kubaca share status seorang teman facebook...tentang keimanan,keteladan dari seorang wanita ibu rumah tangga,seorang janda miskin yang memberi makan anak nya dari kegiatan merajut sedemikan menginspirasi,..
Berikut saya copas ..status tersebut

Sehelai Rambutmu Lebih Mulia Dari Jubah Ulama...
.
Suatu hari Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah dikunjungi seorang wanita yang ingin mengadu.
.
“Ustadz, saya adalah seorang ibu rumah tangga yang sudah lama ditinggal mati suami. Saya ini sangat miskin, sehingga untuk menghidupi anak-anak saya, saya merajut benang di malam hari, sementara siang hari saya gunakan untuk mengurus anak-anak saya dan menyambi sebagai buruh kasar di sela waktu yang ada.
Karena saya tak mampu membeli lampu, maka pekerjaan merajut itu saya lakukan apabila sedang terang bulan.”
.
Imam Ahmad rahimahullah menyimak dengan serius penuturan ibu tadi. Perasaannya miris mendengar ceritanya yang memprihatinkan.
.
Dia adalah seorang ulama besar yang kaya raya dan dermawan. Sebenarnya hatinya telah tergerak untuk memberi sedekah kepada wanita itu, namun ia urungkan dahulu karena wanita itu melanjutkan pengaduannya.
.
“Pada suatu hari, ada rombongan pejabat negara berkemah di depan rumah saya. Mereka menyalakan lampu yang jumlahnya amat banyak sehingga sinarnya terang benderang. Tanpa sepengetahuan mereka, saya segera merajut benang dengan memanfaatkan cahaya lampu-lampu itu.
.
Tetapi setelah selesai saya sulam, saya bimbang, apakah hasilnya halal atau haram kalau saya jual?
.
Bolehkah saya makan dari hasil penjualan itu?
.
Sebab, saya melakukan pekerjaan itu dengan diterangi lampu yang minyaknya dibeli dengan uang negara, dan tentu saja itu tidak lain adalah uang rakyat.”
.
Imam Ahmad rahimahullah terpesona dengan kemuliaan jiwa wanita itu. Ia begitu jujur, di tengah masyarakat yang bobrok akhlaknya dan hanya memikirkan kesenangan sendiri, tanpa peduli halal haram lagi.
Padahal jelas, wanita ini begitu miskin dan papa.
.
Maka dengan penuh rasa ingin tahu, Imam Ahmad rahimahullah bertanya, “Ibu, sebenarnya engkau ini siapa?”
.
Dengan suara serak karena penderitaannya yang berkepanjangan, wanita ini mengaku, “Saya ini adik perempuan Basyar Al-Hafi.”
.
Imam Ahmad rahimahullah makin terkejut.  Basyar Al-Hafi rahimahullah adalah Gubernur yang terkenal sangat adil dan dihormati rakyatnya semasa hidupnya. Rupanya, jabatannya yg tinggi tidak disalahgunakannya untuk kepentingan keluarga dan kerabatnya. Sampai-sampai adik kandungnya pun hidup dalam keadaan miskin.
.
Dengan menghela nafas berat, Imam Ahmad rahimahullah berkata,
“Pada masa kini, ketika orang-orang sibuk memupuk kekayaan dengan berbagai cara, bahkan dengan menggerogoti uang negara dan menipu serta membebani rakyat yang sudah miskin, ternyata masih ada wanita terhormat seperti engkau, ibu. Sungguh, sehelai rambutmu yang terurai dari sela-sela jilbabmu jauh lebih mulia dibanding dengan berlapis-lapis serban yang kupakai dan berlembar-lembar jubah yang dikenakan para ulama.
.
Subhanallah, sungguh mulianya engkau, hasil rajutan itu engkau haramkan? Padahal bagi kami itu tidak apa-apa, sebab yang engkau lakukan itu tidak merugikan keuangan negara…”
.
Kemudian Imam Ahmad rahimahullah melanjutkan, “Ibu, izinkan aku memberi penghormatan untukmu. Silahkan engkau meminta apa saja dariku, bahkan sebagian besar hartaku, niscaya akan kuberikan kepada wanita semulia engkau…”.
.
Diriwayatkan dari Abu Bakr Ash-Shiddiq, dari Rasulullah, beliau bersabda:

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ جَسَدٌ غُذِيَ بِحَرَامٍ

“Tidak akan masuk ke dalam surga jasad yang diberi makan dengan yang haram.”
.
(Shahih Lighairihi, HR. Abu Ya’la, Al-Bazzar, Ath-Thabarani dalam kitab Al-Ausath dan Al-Baihaqi, dan sebagian sanadnya hasan. Shahih At-Targhib 2/150 no. 1730)

*****
Saudaraku... Jangan hanya sekedar cari Kekayaan, Carilah keberkahan...

Pulang Kampung

Posting by Adya's 11.07.2015

edisi mudik sekeluarga setelah 21 tahun gak pulang......Simpang sender ranau OKUS

Tugu Monpera Ranau 
Danau Ranau

Gak jauh jauh dari main pasir

jadi pembawa payung pengantin

Petugas pembawa payung Pengantin


Gaya dikit wak,..daerah Banding Agung

My Family

Banding agung punya tempat

Mengapa sulit khusyu dalam shalat

Posting by Adya's 1.04.2015

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu. 
Bagian ke 2. 
Mengapa sulit khusyu' dalam sholat? Krn belum faham bacaan, makna, hikmah, keutamaan, syarat & rukun sholat, maka jadilah "sukaaro" sholat mabuk alias sholat tanpa rasa, tanpa pemahaman, tanpa penghayatan, tanpa keyaqinan, kosong, hampa, seakan robot jasad tanpa ruh, "alkusaala" malah terasa beban, buru buru pengen cepat selesai, senangnya menunda nunda waktunya, gerak sholatnya cepat seperti ayam matok. surah & bacaan sholatpun komai kamit. Sahabatku, simaklah Kalam ALLAH ini,
"...JANGANLAH KALIAN MENEGAKKAN SHOLAT, SEDANGKAN KALIAN DALAM KEADAAN MABUK, SAMPAI KALIAN BENAR BENAR FAHAM APA APA YANG KALIAN BACA DALAM SHOLAT KALIAN" (QS4:43).
 Lihat orang mabuk berkata berbuat tetapi tidak sadar apa yg dikatakan & apa yg diperbuat, lihat orang sholat berdiri, bertakbir, baca ayat, ruku', sujud, tahiyyat & salam, tetapi tidak sadar bahwa ia sedang berdiri, ruku' sujud menghadap PENCIPTA LANGIT & BUMI...tidak sadar bahwa ia sedang berdialog dg PENCIPTA DIRINYA, YANG MAHA MENENTUKAN SEGALA GALANYA!.

Mengapa Sulit Khusyu' dalam sholat

Posting by Adya's 1.03.2015

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu. 
Bagian pertama, Mengapa Sulit Khusyu' dalam sholat?, Karena 
BAGIAN 1, 

Memang belum mengenal kecuali sebatas Tuhan, belum mengenal Sifat, Af'al & AsmaNYA, DIa yg menciptakan manusia, hewan, tumbuh2an, aku, tubuhku, mataku, telingaku, jantungku, istriku, anak2ku, semua yg kulihat, semua yg kudengar, semua yg bergerak, semua yg berada dilangit & dibumi, semua dihidupkanNYA " Al Muhyi" & semua akan dimatikanNYA "Al Mumiitu", semua tunduk dalam kehendak "Al Muriidu" & kekuasaanNYA "Al Qodiiru", DIAlah yg mengatur semuanya "Ar Robbu", DIAlah yg mengusai sekaligus memiliki semuanya "Al Maaliku" (QS3:26-27). DIa Maha Menatap "Al Bashiiru" tahu persis hati, pikiran & lintasan pikiran kita & DIA Maha Mendengar "As Samiiu'" mendengar gesekan daun, langkah semut & rintihan hati hambaNYA, Lantas sadarkah kita bahwa DIA YANG SEGALA GALANYA yg kita hadapi dalam sholat selama ini?, Bisakah hati & pikiran kita lari saat sholat sementara DIA MENATAP hati pikiran kita? Kalau begitu kok bisa ma'siyat sementara DIA TERUS MENERUS MEMPERHATIKAN kita?

Apakah kita masih manusia

Posting by Adya's 11.29.2012


Coba lihat dan rasakan,....
periksa hati dan pikiran kita selama ini kita ada dimana sedang apa berbuat apa
Refresh hati kita selama ini kita berada dalam kesibukan mengejar dunia,berselancar dengan dunia maya yang tak lepas dari seharian kita
Facebook,twitter,email senantiasa bertema dalam kehidupan sehari-hari kita,dari bangun tidur sampai ketiduran kita tak pernah mungkin berpisah dengannya.
sesekali saat mata yang begitu asyik menatap monitor,...
saat tangan begitu lincahnya menekan tombol-tombol keyboard,....
tengoklah kiri kanan anda lihatlah disana ada orang lain yang tidak mengenal internet,.
sedang memandang kita,ingin bertegur sapa dengan kita,bahkan mungkin ingin bersenda gurau dengan kita.
Jangan karena kecanggihan tekhnologi,gadget keluaran terbaru yang tercanggih sampai kita melupakan sekeliling kita,
melupakan bahwa kita masih manusia yang harus berinteraksi dengan manusia lainnya
Janganlah sampai karena internet kita tidak lagi peka dengan keadaan,kesusahan saudara kita,kita begitu asyiknya dibuai tekhnologi,sampai kita terkadang melupakan panggilanNya,
kita lalai menghadapNYA,kita begitu mengagumi sang pencipta gadget beserta Aplikasi-aplikasi pendukung nya,kita memuji betapa pintar dan geniusnya otak sang penemu sampai melupakan bahwa kecanggihan otak yang begitu kita banggakan bersujud dihadapan sang pencipta,sang maha besar Allah SWT.
Otak yang super genius itu bersujud dihadapan sang pencipta saat kita melaksanakan perintah shalat.
Saudaraku coba tanya diri kita Apakah kita masih manusia …?
Semoga bermanfaat